KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Tak tak hanya menelan korban jiwa dan membuat ribuan warga Kebumen mengungsi, banjir Kebumen juga membuat sejumlah infrastruktur rusak. Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto menyampaikan ada dua jembatan yang putus akibat banjir bandang yang terjadi pada Selasa (15/3).
Dua jembatan itu masing-masing jembatan Weton Kulon Kecamatan Puring dan jembatan di Desa Candirenggo Kecamatan Ayah.
Kepala Desa Weton Kulon Dasikin mengatakan Jembatan alternatif penghubung Kecamatan Puring dan Buayan itu putus pada Selasa (15/3) siang. Akibat kejadian itu aktifitas warga harus memutar
"Jembatan sepanjang 30 meter yang dibangun sekitar tahun 2010 lalu itu, menghubungkan antara Kecamatan Puring dan Buayan. Jembatan tersebut ambruk sekitar pukul 09.15 WIB Selasa kemarin," katanya..
Dasikin menyebutkan sebelum kejadiam jembatan tersebut sebenarnya sudah miring dan mengalami kerusakan selama 4 tahun. Kendati begitu jembatan masih bisa dilewati bahkan oleh truk besar.
"Sempat diperbaiki karena miring, namun setelah banjir ini airnya cukup gede dan arusnya cukup deras posisinya seperti itu nggak mampu menahan beban,”ujarnya.
Tak hanya itu, ia berharap jembatan yang menjadi akses tercepat warga Desa Weton Kulon menuju Buayan bisa segera diperbaiki. Terlebih jembatan ini merupakan satu satunya akses warga untuk jalan pertanian.
"Selain penghubung antara dua desa yakni Desa Serusuh dan Weton Kulon juga sebagai penghubung dua kecamatan yakni kecamatan Puring dan Kecamatan Buayan. Jembatan ini dibangun 2010, panjangnya 60 meter lebarnya 4 meter ini jalur utama satu satunya akses pertanian warga, yang harapannya bisa segera diperbaiki,” ujarnya.
Pihaknya berharap, agar jembatan tersebut dapat segera diperbaiki. Terlebih jembatan tersebut merupakan satu satunya akses warga untuk jalan pertanian. Disamping penghubung antara dua desa yakni Desa Serusuh dan WetonKulon juga sebagai penghubung dua kecamatan yakni kecamatan Puring dan Kecamatan Buayan.
“Panjang keseluruhan jembatan kisaran 60 meter dengan lebarnya 4 meter. Ini jalur utama satu satunya akses pertanian warga. Kami berharap jembatan segera diperbaiki,” ucapnya.
Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto SH bersama jajaran OPD meninjau lokasi jembatan ambrol. Bupati Arif menyebutkan akibat bencana banjir yang melanda Kabupaten Kebumen dua jembatan terputus total. Yakni jembatan Desa Weton Kulon dan jembatan di jalan utama Candirenggo menuju Logending, akibat putusnya jembatan akses wisata dan transportasi wilayah barat terputus total. "Ada dua jembatan yang terputus yakni di Desa Weton Kulon dan Candirenggo keduanya sama-sama akses utama, insya alloh secepatnya bakal diperbaiki," katanya.
Mengenai penanganan dan perbaikan jembatan, bupati menyebutkan pohaknya akan berkordinasi dengan BNPB dan Dinas PUPR untuk segera menangani pernaikan jembatan.
"Ini sudah menjadi tangap darurat kebencanaan, untuk perbaikan jembatan kami akan kordinasikan dengan BNPB dan Dinas PUPR untuk segera menangani," katanya.
Seperti diberitakan, setidaknya 51 desa yang tersebar di 18 kecamatan dilanda banjir. Selain itu, BPBD Kebumen mencatat, 1292 warga diungsikan. Adapun kecamatan yang dilanda banjir meliputi Ayah, Rowokele, Buayan, Kuwarasan, Gombong, Adimulyo, Karanganyar, Puring, Klirong, Alian, Pejagoan, Kebumen, Sruweng, Petanahan, Prembun, Kutowinangun, Ambal dan Mirit.
Banjir juga menelan korban jiwa seorang anak bawah lima tahun (balita). Korban, Mohamad Erdogan Jinabat (3), yang tinggal di RT 4 RW 2 Desa Arjosari Kecamatan Adimulyo yang hanyut diabwa arus Kali Abang, wilayah setempat pada Selasa (15/3). (mam/fur)