• Berita Terkini

    Kamis, 03 Maret 2022

    Kelapa Jadi Solusi di Tengah Kelangkaan Minyak Goreng


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Di tengah langka dan mahalnya harga minyak goreng di pasaran, buah kelapa menjadi solusi. Kelapa dapat diolah menjadi minyak goreng. Sebab kelapa memang dulunya dijadikan bahan utama dalam pembuatan minyak goreng.


    Kebumen sendiri merupakan kabupaten yang melimpah akan buah kelapa. Dengan demikian kelangkaan minyak goreng dapat disiasati dengan membuat minyak sendiri menggunakan santan buah kelapa. 


    Seperti halnya yang dilakukan oleh Dalikun (50) warga Dukuh Plesung Desa Karangrejo Kecamatan Petanahan,  dirinya mengolah buah kelapa menjadi minyak goreng. Dengan demikian kelangkaan minyak yang terjadi selama ini sama sekali tidak menjadi soal baginya. 


    Berbekal pengalaman dari tahun 2009 lalu, Dalikun akhirnya bisa memproduksi minyak kelapa yang berkualitas dan diminati pasar. Menurutnya para pelanggan, yang mencari minyak kelapa dikarenkan dipercaya memiliki khasiat untuk kesehatan. 


    Saat ini minyak kelapa produksinya banyak diincar oleh reseller dari Kebumen dan luar Kebumen yakni Yogyakarta dan Surabaya. Ini dengan hara perliternya mencapai Rp 32 ribu hingga Rp 35 ribu. Harga tersebut tergolong murah, sebab produksi dengan cara yang masih tradisional. “Kalau saya untuk lingkungan Kebumen Rp 32 ribu sampai Rp 35 ribu," tuturnya, Rabu (2/3/2022).


    Dalikun menjelaskan dalam memproduksi minyak kelapa, harus dilakukan dengan beberapa proses, yang sebenarnya cukup mudah. Namun butuh kesabaran. Ini di mulai dari memecah kelapa, mencungkil, memarut kelapa hingga memerasnya menjadi santan dan kemudian memasaknya ditungku kayu bakar. 


    Dalam proses memasak inilah menurutnya yang terpenting. Sebab ini akan memperngaruhi kualitas minyak yang dihasilkan. Api yang digunakan, tidak boleh terlalu besar ataupun terlalu kecil. Santan tersebut dimasak hingga mengental dan terpisah antara minyak dan lendo atau ampas dari santan tersebut. 


    “Kalo untuk satu liter minyak klentik yang kelas AB itu butuh 9 hingga 12 butir kelapa. Jika kandungan minyak dalam kelapa tinggi kisaran 10 atau 9 saja,” jelasnya.

    Dengan adanya kelangkaan minyak, pihaknya mengaku mendapatkan berkah tersendiri. Karena pemasaran minyak kelapa yang dibuatnya bisa meningkat pesat hingga 30 persen dari biasanya. Tidak kurang, produksinya saat ini mencapai 1,5 ton dalam satu bulan.  >


    Untuk memproduksi minyak kelapa sebanyak itu, Dalikun hanya dibantu oleh keluarga. Karena memang minyak kelapanya ini masih diproduksi skala rumahan. Usahanya pun bukan tanpa kendala keterbatasan modal dan alat yang masih tradisional terkadang menghambat produksi, saat banyak orderan yang masuk. 

    “Harapan saya sih secara pribadi perklentikkan atau minyak kelapa murni sehat ini lebih baik ke depannya dari peralatan pemasaran terus permodalan itu sih klasik sebenarnya tapi itu memang sering terjadi untuk UKM di Kebumen,” harapnya. 


    Selain minyak kelapa Dalikun juga memproduksi minyak Virgini Coconut Oil (VCO) yang juga cukup digandrungi. VCO dipercaya memiliki khasiat bagi kesehatan. Disamping itu, harga dari minyak ini juga cukup mahal yakni mencapai Rp 150 sampai Rp 350 ribu perliternya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top