(kebumenekspres.com) KOTA BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan
Kamil mengingatkan bahaya dari sebagian masyarakat dengan kecenderungan gaya
hidup yang kurang bergerak karena pola demikian berpotensi hadirnya penyakit.
Hal ini dikemukakan Gubernur ketika
menghadiri Press Conference Pocari Sweat Run Indonesia 2022, di Gedung Sate,
Kota Bandung, Rabu (16/3/2022).
Turut Hadir bersama Ridwan Kamil, Marketing
Director PT Amerta Indah Otsuka Puspita Wina Wati, serta aktris dan presenter
Najwa Shihab.
"Ada catatan yang saya baca, WHO
menyampaikan laporan, sekitar lima juta orang meninggal setiap tahun karena
gaya hidup kurang bergerak. Ini (bahaya) buat generasi rebahan, Anda berpotensi
menjadi orang yang meninggal lebih cepat," kata pria yang akrab disapa
Kang Emil.
Ia juga mengajak masyarakat Indonesia,
khususnya warga Jawa Barat untuk terus bergerak dan beradaptasi dengan
berolahraga walau masih di masa pandemi COVID-19.
"Manusia yang mau beradaptasi pasti
mendapatkan sebuah keberhasilan," ungkapnya.
Kang Emil menyambut gembira ajang lomba
lari akbar ini dan berharap bisa mendunia.
"Acara ini sangat baik dan
profesional,
event yang ditunggu-tunggu. Mudah-mudahan
bisa mendunia. Kita mulai di negeri sendiri," ujarnya.
Menurut Kang Emil, kehadiran acara ini tak
hanya berdampak bagi kesehatan dan kebahagiaan tubuh, namun juga geliat sport
tourism (ekonomi) naik secara signifikan.
"Yang lari kan ada yang sudah
berkeluarga. Mungkin saja mereka datang satu keluarga. Artinya dia membawa duit
buat belanja, buat nginep di hotel dan kebutuhan lainnya. Dikalikan saja ribuan
uang yang dikeluarkan, itu satu hari bisa miliaran dibelanjakan dari ekonomi
event ini," jelas Kang Emil.
"Saya berharap dari sport tourism ala
Pocari Sweat ini hadir di berbagai tempat, khususnya di Jabar, maka
perekonomian Jawa Barat akan naik. Sekarang ekonomi kita tumbuh 3,75 persen
diatas pertumbuhan ekonomi nasional 3,6 persen," tambahnya.
Tak lupa pada peserta, Kang Emil
mengingatkan agar terus menjaga protokol kesehatan ketika acara ini
berlangsung, dan tetap bahagia.
"Intinya jangan lupa bahagia. Mari
kita bergerak, rebahannya sudah cukuplah. Untuk protokol kesehatan tetap
dilaksanakan," pungkasnya.