(kebumenekspres.com) SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mendoakan kesembuhan Ketua DPRD Jawa Tengah, Bambang Kusriyanto di sela penyampaian Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) tahun 2021, di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Berlian DPRD Jateng, Selasa (28/3).
“Kemarin saya menengok ketua DPRD. Posisinya bisa berdiri, beliau semangatnya luarbiasa. Ijinkan dalam paripurna yang mulia, kita doakan beliau agar bisa sembuh,” ujar Ganjar diamini peserta Rapat Paripurna yang hadir luring maupun daring.
Ditemui usai acara, Gubernur Ganjar Pranowo mengatakan belum lama ini menjenguk Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto di rumahnya. Saat bertemu, Ganjar menyebut kondisi Ketua DPRD Jateng yang akrab disapa Bambang Kribo dalam kondisi baik.
“Kemarin saya tengok beliau berdirinya tegak jalan masih bagus, mungkin komunikasinya yang kurang, beliau mesti istirahat dulu,” ujar Ganjar.
Ganjar mengagumi semangat Bambang Kribo untuk sembuh. Melihat semangatnya, Ganjar optimis Bambang Kribo akan segera sembuh.
“Semangatnya luarbiasa maka ya dengan semangat yang dahsyat itu insyaallah bisa sembuh. Maka kita ajak doa bersama tadi dengan kawan-kawan DPRD yang tadi hadir di paripurna mudah-mudahan segera sembuh,” ujarnya.
Wakil Ketua DPRD Jateng Sukirman menyampaikan apresiasi pada kepedulian Gubernur Ganjar Pranowo terhadap Ketua DPRD Jateng Bambang Kusriyanto. Politikus PKB itu menyebut sikap Ganjar adalah bukti sinergitas DPRD dan Pemprov Jateng.
“Terimakasih pak gubernur punya perhatian yang besar terhadap ketua kami, pak Bambang Kusriyanto dan mendoakan bersama. Inilah wujud sinergitas antara pimpinan di daerah yang memang selalu saling mendoakan saling support baik dalam kebijakan politik maupun dalam hal yang bersifat pribadi,” ucapnya.
Sementara dalam penyampaian LKPJ, Ganjar mengatakan pertumbuhan ekonomi Jateng tahun 2021 mencapai 3,32%. Angka ini, lanjut Ganjar, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2020 yang mengalami kontraksi sebesar -2,65%.
“Peningkatan pertumbuhan di Jawa Tengah tahun 2021, tidak lepas dari program-program pemulihan ekonomi yang dilakukan, baik di sektor sosial seperti pembagian bansos, maupun di sektor industri seperti bantuan UMKM,” ucap Ganjar.
Selain itu, Ganjar juga menyampaikan pertumbuhan ekonomi Jateng di beberapa sektor menunjukkan arah perbaikan kembali ke kondisi normal. Tertinggi adalah kontribusi dari sektor Konstruksi yang mencapai 7,37% dibandingkan tahun 2020 yang kontraksi sebesar -3,76%.
Sektor lain, kata Ganjar, juga turut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di Jateng. Yakni sektor Informasi dan Komunikasi yang tumbuh mencapai 6,04% serta Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 5,95%. Adapun kenaikan pertumbuhan paling signifikan, lanjut Ganjar, terjadi pada sektor-sektor kritikal.
“Seperti transportasi dan pergudangan yang tumbuh sebesar 3,30% dari tahun 2020 sebesar -32,38%. Selanjutnya sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum, dari pertumbuhan -7,98% pada tahun 2020 menjadi 5,92% pada tahun 2021,” ucap Ganjar.
Selain itu, Ganjar mengatakan, jumlah penduduk miskin di Jateng pada bulan September 2021 berjumlah 3,934 juta orang atau 11,25% berkurang sejumlah 185,92 ribu orang atau 0,59%.
“Lebih rendah dari bulan September 2020 berjumlah 4,119 juta orang atau 11,84%. Hal ini menunjukan keberhasilan upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam pengentasan kemiskinan dimasa pandemi COVID-19,” tandas Ganjar.(rls/wil)