KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Dinas Pendidikan dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Kebumen terus mendorong tumbuhnya budaya literasi di kalangan masyarakat khususnya pelajar. Sejumlah upaya terus dilakukan. Yang terbaru, Dikpora membentuk Tim Pendamping Literasi Daerah (TPLD).
Tim ini resmi terbentuk kemarin di Aula Disdikpora kompleks Setda Kebumen, Senin (28/3/2022). Tim yang beranggotakan perwakilan berbagai pemangku kepentingan ini untuk mengatasi krisis pembelajaran dan hilangnya pengetahuan serta keterampilan siswa atau learning loss paska Pandemi Covid-19.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Disdikpora Kabupaten Kebumen, Asep Nurdiana. Hadir juga Pusat Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PP PAUD dan Dikmas) Provinsi Jawa Tengah, Drs Waluyo Basuki MSi selaku narasumber. Juga, perwakilan undangan peserta calon TPLD.
Kepala Disdikpora Kabupaten Kebumen, Asep Nurdiana , didampingi oleh Kabid Pembinaan Paud dan PNF, Titu Hartini menyampaikan pembentukan Tim Pendamping Literasi Daerah (TPLD) Kabupaten Kebumen merupakan salah satu kebijakan dari penerapan kurikulum merdeka. Dimana kurikulum ini memberi kebebasan kepada sekolah untuk penerapan kurikulum, salah satu adalah literasi dan numerasi.
"Kebijakan pemerintah pusat dahulu UN menjadi sekarang AN. Tim ini nantinya untuk pendampingan peningkatan mutu literasi, dari kompetensi guru penerapan literasi, mumerasi, literasi digital, kultur etnik budaya bahkan literasi visual hingga kemampuan menyeluruh. "
"Kita sebagai tim literasi daerah bekerja sama dengan stakeholder yang ada yakni ,OPD, penulis, media dan penerbit bersama-sama menguatkan literasi," beber Titu.
Sementara itu, Waluyo Basuki dalam paparannya mengatakan, TPLD merupakan sebuah sistem pendukung yang memiliki peran sentral dalam mendorong sekolah sebagai motor penggerak pendidikan. TPLD memiliki tugas utama melakukan penguatan kemampuan literasi dan numerasi di sekolah, terutama yang terkena dampak dari learning loss akibat pandemi Covid 19.
"TPLD ini nanti bertugas mendorong sekolah untuk membentuk Tim Literasi Sekolah (TLS) agar mampu menjadi lokomotif penggerak pelaksanaan dan penguatan literasi numerasi di sekolah,” sebutnya.
Menurutnya, TPLD bertanggung jawab untuk melakukan sejumlah langkah strategis dan taktis untuk membantu sekolah mengejar ketertinggalan pembelajaran yang disebabkan oleh pembelajaran jarak jauh. Beberapa di antaranya yakni melakukan pemetaan terhadap kebutuhan di lapangan dalam rangka penguatan literasi dan numerasi di sekolah berdasarkan kondisi dan situasi di daerah.
Kedua, membekali dan membantu TLS dalam merancang strategi yang taktis dan efektif dalam penguatan literasi dan numerasi pada masa normal selanjutnya. Ketiga, melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala untuk mengetahui keefektifan pelaksanaan program di lapangan. Keempat, membantu TLS melakukan asesmen untuk mempersiapkan sekolah dalam menyongsong masa normal selanjutnya.
"Tim TPLD harus mampu membuat langkah strategis untuk meningkatkan literasi dari dampak pandemi ini, langkah awal yakni melakukan pemetaan, pembekalan dan membantu tim literasi sekolah, membuat strategi taktis hingga peningkatan tata kelola pemilihan kurikulum yang tepat serta peningkatan mutu dimulai dengan peningkatan kompetensi guru," jelasnya. (fur)