(kebumenekspres.com) BREBES - Betapa senangnya Saeni ketika melihat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berjalan menuju rumah ibunya, Saeri (71) di Desa Pagejugan, Brebes, Rabu (13/4). Saeni mendampingi ibunya yang mengalami kebutaan akibat katarak bertemu Ganjar.
Pertemuan itu dalam rangka penyerahan bantuan Pentasharufan Badan Amil Zakat Nasional sebesar Rp 20.000.000 untuk program Rumah Tak Layak Huni. Bukan main senangnya Saeri dan Saeni.
“Maturnuwun ya pak gubernur, rumah saya diperbaiki,” kata Saeri.
Kondisi rumah yang ditinggali Saeri seorang diri cukup memprihatinkan. Rumahnya masih berdinding kayu yang tampak sudah keropos dan lantainya masih tanah.
Untuk tempat tidur pun seadanya. Di sudut-sudut rumah, bertumpuk barang-barang yang tampak sudah lama tak digunakan. Ganjar juga takjub dengan kemandirian Saeri yang tinggal seorang diri di rumah tersebut.
“Anak saya sepuluh sekarang tinggal enam. Yang ini (Saeni) tinggal di sebelah,” ucap Saeri.
“Yawis ngko didandani, pan ditingkat sisan bu?,” seloroh Ganjar membuat Saeri tertawa.
Tak hanya rumah Saeri, Ganjar juga mendatangi kediaman Raiyah di Desa Tanjung. Raiyah tinggal di sana bersama tiga anaknya yang telah berkeluarga. Para menantunya, kata Raiyah, bekerja sebagai buruh.
“Kulo maturnuwun pak pun dibantu,” ucap Raiyah lirih.
Ganjar mengatakan, bulan Ramadan ini menjadi momentum yang tepat untuk menggalakkan program RTLH. “Ya tidak banyak sih, kalau kita bisa membantu mereka yang rumahnya tidak layak huni ada dengan Baznas. ada dengan CSR. Termasuk teman-teman yang sudah masuk program reguler dari dinas kita itu semua jalan,” kata Ganjar.
Di sisi lain, Ganjar mengajak masyarakat untuk turut terlibat. Sehingga nantinya, dalam sehsri bisa lebih dari dua rumah yang dibedah. Artinya, selama Ramadan total renovasi RTLH bisa mencapai 60 rumah lebih.
“Jadi kontribusi gotongroyong sikap sikap seperti ini kita dorong. Nah mudah-mudahan selama bulan ramadan ini banyak orang yang mau ikhlas untuk membantu, ini spiritnya,” tandas Ganjar.
Sebagai informasi, sebanyak 6.650 unit rumah tak layak huni yang dibedah oleh Pemprov Jateng sejak awal tahun. Jumlah ini akan terus bertambah mengingat program RTLH terus digalakkan tak hanya program reguler dari dinas terkait, tapi juga menggandeng berbagai pihak untuk membantu.
Ganjar menggandeng Baznas yang ditunjuknya untuk mengelola zakat para ASN di Pemprov Jateng. Tahun 2021, Baznas mencatat pengumpulan zakat ASN Pemprov Jateng mencapai Rp 57 miliar.
Hasil zakat selain untuk program pengentasan kemiskinan, juga digunakan untuk rehab pondok pesantren, masjid, dan madrasah, serta beasiswa.(rls/wil)