KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Menjelang Hari Raya Idul Fitri menjadi keberkahan tersendiri bagi para penjahit pakaian di Kebumen. Dimana orderan menjahit meningkat hingga 50 persen. Ini bila dibanding dengan hari biasa.
Seperti yang dirasakan Dewi Rahmawati pemilik Rumah Jahit Dewi di Desa Sawangan RT 02 RW 01 Kecamatan Alian. Pesanan menjahit baju mulai datang jauh hari sebelum lebaran, bahkan sebagian pesanan terpaksa ditolak lantaran keterbatasan tenaga.
“Alhamdulillah menjelang lebaran orderan meningkat sekitar 50 persen. Sebelum puasa sudah ramai mas, pas puasa pertama saya sudah penutupan. Kalau pelanggan saya jauh-jauh hari sudah pada kesini,” tuturnya, Selasa (12/4/2022).
Dewi menjelaskan kebanyakan pelanggan memesan pakaian bernuansa muslim untuk digunakan di hari lebaran nanti. Tak sedikit pula para pelanggan memesan untuk satu set seragam keluarga.
Dewi mengaku menerima jasa penjahitan berbagai model baju diantaranya kemeja, baju koko, ganis kebaya dan lainnya. Adapun biaya jasa pembuatan baju Dewi mengatakan tergantung dari model dan kerumitan baju. Yakni untuk kemeja pendek Rp 50 ribu, kemeja panjang Rp 75 ribu dan Baju Rp125 ribu. “Untuk pengerjaan kita dibantu dua karyawan bisa membuat sampai empat stel baju,” jelasnya.
Dunia konveksi atau fashion memang tidak ada matinya. Sebab ini sudahmenjadi bagian dari kebutuhan primer masyarakat. Terlebih saat lebaran dimana hampir semua umat muslim mengenakan baju baru.
Selain itu kebutuhan seragam sekolah juga sudah menjadi agenda tahunan bagi para penjahit. Dimana saat kenaikan kelas yakni bulan Juni-Juli umumnya permintaan seragam cenderung tinggi. Selain seragam lama telah usang, beberapa diantaranya juga sudah tidak muat ukurannya. (mam)
