(kebumenekspres.com) KOTA BANDUNG -
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menghadiri webinar bertajuk "Hak Pencipta
Buku Ulama Nusantara dan Arsitektur Masjid, Antara Karya Komersial dan
Kemanfaatannya Bagi Umat Manusia" yang digelar oleh LPPM Universitas Islam
Bandung.
Sebelum menjabat sebagai Gubernur Jawa
Barat, Ridwan Kamil memang sudah terkenal dengan keahlian dan kiprahnya sebagai
seorang arsitek.
Banyak karya arsitektur Ridwan Kamil yang
fenomenal. Selain desain bangunan yang unik, kekuatan dan kemegahannya kerap
kali membuat orang takjub ketika melihat langsung. Tak heran banyak calon
arsitek yang menjadikan sosok Ridwan Kamil sebagai contoh arsitek sukses.
Dalam paparannya, ia menerangkan tentang
dunia arsitek dan kreativitas. Menurutnya, kreativitas dalam dunia arsitek itu
dinamis dan tidak dapat diproduksi ulang.
"Arsitektur dari sisi kreativitasnya
berbeda dengan kreativitas yang lain. Contohnya, kalau mendesain bangunan
masjid, ya sudah selesai. Berbeda dengan ekonomi kreatif, seperti imajinasi
dalam jualan baju itu bisa diproduksi ulang," kata Ridwan Kamil yang
tampil sebagai pemateri dalam webinar secara virtual dari Gedung Pakuan, Kota
Bandung, Kamis (7/4/2022).
Kang Emil, sapaan akrabnya, juga memaparkan
terkait proses pencarian idenya dalam membuat desain bangunan.
Menurutnya, proses tersebut tidak bisa
dihindari dengan melihat karya orang lain sebagai inspirasi. Namun dalam proses
pembuatan tetap orisinalitas karya sendiri harus diutamakan.
"Saya sebagai arsitek dalam proses
mencari ide tak bisa dihindari dengan melihat karya-karya yang terdahulu, tapi
tidak pernah 100 persen terinspirasi membangun hal yang sama bentuknya, ukuran
yang sama," ujarnya.
Dari sekian banyak karya arsitekturnya, ia
menerangkan progres dan proses pembangunan Masjid Syaikh Ajlin di Gaza,
Palestina yang desainnya dirancang khusus oleh Kang Emil.
Baginya hal itu membanggakan karena
berhasil meyakinkan rakyat Palestina untuk menerima bentuk masjid yang baru.
"Begitu bangganya saya karena berhasil
meyakinkan rakyat Palestina untuk menerima bentuk masjid yang modern. Jadi saya
diminta rakyat Gaza untuk membangun kembali masjid yang hancur akibat
perang," ungkapnya.
Dalam progresnya, pembangunan Masjid Syaikh
Ajlin yang berarsitektur kontemporer sudah mencapai 80 persen.
"Sampai saat ini masih dibutuhkan dana
untik pembangunan yang sudah mencapai 80 persen. Silakan dari keluarga besar
Unisba yang mau menyumbang untuk berbagi buat rakyat Palestina dapat
menghubungi lewat Instagram," ujar Kang Emil.(*/rls)