• Berita Terkini

    Senin, 04 April 2022

    Pernah Ada Korban, Bupati Kebumen Himbau Warga tak Mainkan Petasan


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Masuknya bulan Ramadan dan idul fitri juga diiiringi banyaknya warga yang bermain petasan. Tak hanya anak-anak, mereka yang sudah dewasa pun tak mau kalah. Sayangnya, mereka acap kali abai terhadap keselamatan meski jelas petasan berbahaya.


    Dampaknya pun fatal. Di tahun lalu, petasan merenggut nyawa  4 orang remaja di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit.


    Tak mau kejadian tersebut berulang, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak bermain petasan saat bulan suci Ramadhan. Hal itu disampaikan Bupati usai melaksanakan shalat tarawih dan silaturahmi di Masjid Darussalam, RT 03 RW 03 Desa Ayam Putih, Kecamatan Buluspesantren, Sabtu (2//2022). Bupati mengawali shalat tarawih bersama warga didampingi jajaran Forkompimda dan Pimpinan OPD.

    "Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat khususnya anak muda di Kebumen agar tidak lagi bermain petasan. Tahun lalu kita semua berduka karena saudara kita di Mirit harus meninggal karena kejedoran petasan. Peristiwa ini jangan sampai terulang lagi," ujar Bupati.

    Bupati juga meminta kepada para orangtua untuk memberikan pengawasan terhadap anak-anaknya. Jangan sampai anak hilang kendali pengawasan yang bisa merugikan keluarga sendiri. Sering kali kata Bupati, kebiasaan anak tidak terkontrol, baik pada saat diam menyendiri di rumah atau saat bermain dengan lingkungannya.

    "Kalau ada anak main petasan, orangtua harus bisa menegur. Lebih baik diarahkan untuk membeli mainan yang lebih aman dan bermanfaat. Saya kira peran orangtua di sini sangat penting untuk mengawasi dan membimbing anaknya agar jangan sampai hal-hal buruk terjadi," terang Bupati.

    Diketahui sebelumnya telah terjadi ledakan petasan dengan jumlah besar yang mengakibatkan empat orang meninggal dunia. Peristiwa itu terjadi  pada Rabu (12/5/2021) sekitar pukul 17.30 WIB atau jelang malam lebaran. Karena ledakannya yang begitu dahsyat, rumah yang dijadikan tempat untuk meracik petasan pun hancur berantakan.

    Bupati tak ingin peristiwa itu terulang lagi. "Kita benar-benar tidak ingin peristiwa kelam itu kembali terjadi. Untuk itu diawal ini saya mohon masyarakat agar tidak melakukan hal-hal yang bisa membahayakan diri dan keluarga. Kita ingin menjalani Ramadhan ini dengan penuh keberkahan dan keselamatan," jelas Bupati. 

    Dalam tarawih dan silaturahmi ini, Bupati aktif membuka ruang dialog kepada masyarakat. Pihaknya menyatakan terbuka dengan masukan dan kritik dari masyarakat apabila ada kebijakan yang salah. "Melalui wadah Lapor Cepat Bupati kami siap menerima masukan dan kritikan dari masyarakat," tandasnya. (*)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top