Ditargetkan di Jabar terhimpun Rp 1,6 triliun
(kebumenekspres.com) KOTA BANDUNG --
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengemukakan, pembayaran zakat pada bulan
Ramadan bertujuan untuk menyucikan diri demi membersihkan sebagian harta yang
kotor.
Demikian dikatakan Ridwan Kamil setelah
menunaikan pembayaran zakat mal melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa
Barat di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (12/4/2022).
Dalam acara tersebut, Ridwan Kamil
menandatangani prasasti klinik Inggit Garnasih dan meluncurkan Rumah Singgah
Baznas Jabar (Rengginas).
"Zakat itu ibaratnya menyucikan.
Barangsiapa yang tidak berzakat ibaratnya didalam hartanya banyak kotoran. Nah
untuk membersihkannya harus melalui zakat," kata Ridwan Kamil.
Menurutnya, di bulan yang penuh dengan
keberkahan ini, pembayaran zakat dilakukan dari level Presiden ke Gubernur,
hingga Wali Kota/Bupati kepada Baznas.
"Di bulan Ramadan penuh keberkahan
kita menyelenggarakan kegiatan pembayaran zakat dari level Presiden, Gubernur,
Wali Kota/ Bupati kepada Baznas di wilayah masing-masing," ucap Kang Emil,
sapaan Ridwan Kamil.
Menunaikan zakat di bulan Ramadan merupakan
salah satu kegiatan yang bermaslahat. Tujuannya untuk membantu masyarakat yang
membutuhkan.
"Ini sangat relevan dengan semangat
Ramadan yang terus kita carikan kegiatan-kegiatan yang bermaslahat,"
ujarnya.
Sementara itu, target jangka pendek
pengumpulan potensi zakat kepada Baznas Jabar tahun ini sebesar Rp. 1,6
triliun.
"Potensi zakat di Jabar itu sekitar Rp
30 triliun. Sehingga dari target Baznas Jabar Rp 746 miliar kita targetkan
mudah-mudahan dalam waktu jangka pendek dapat tercapai Rp 1,6 triliun. Semoga
warga Jabar bisa soleh dan mencapai target," jelas Kang Emil.
Apabila hal itu dapat diwujudkan, maka akan
sangat membantu Pemda Provinsi Jabar dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem.
Untuk itu, Kang Emil meminta Baznas
menggandeng lembaga amil zakat lainnya bersama-sama menanggulangi kemiskinan
ekstrem di tahun 2022 dan 2023.
"Khusus di Jawa Barat, kita ada empat
level kemiskinan, tiga teratas alhamdulillah membaik. Tetapi kemiskinan ekstrem
perlu mendapatkan perhatian. Oleh karena itu arahan saya agar Baznas Jabar dan
Kota/ Kabupaten, juga lembaga amil zakat bergotong-royong mengeroyok sisi
segmentasi kemiskinan ekstrem di tahun 2022 dan 2023," pungkasnya.
Sementara itu Ketua Baznas Jabar Anang
Jauharrudin berharap setelah Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, selanjutnya para
pejabat di lingkungan Pemda Provinsi Jabar mengikuti dengan membayar zakat
melalui Baznas Jabar.
"Untuk zakat, infak melalui Baznas,
kami memohon kepada Pak Gubernur dan Wagub, mudah-mudahan disertai pejabat
lainnya berkenan melaksanakan zakat mal melalui Baznas Jabar," kata Anang.
Adapun dari pihak Baznas menargetkan Rp 1,6
triliun terkumpul pembayaran zakat dari masyarakat Jabar.
"Total penghimpunan Baznas se-Jabar
tahun 2021 sebanyak Rp 726 Miliar. Untuk mencapai target tahun ini, Baznas RI
menugaskan dapat
dicapai Rp 1,6 triliun
se-Jabar," tuturnya.
Untuk mensiasati hal itu, Baznas Jabar akan
bergerak cepat melalui kerja sama dengan berbagai pihak.
"Sesuai arahan Bapak Gubernur kami
dituntut berkolaborasi dan berinovasi," ujarnya.(*)