KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Bulan suci Ramadan, mendatangkan berkah tersendiri bagi perajin kue sagon di Kebumen. Pasalnya kue tradisional tersebut peminatnya meningkat menjelang lebaran. Meski kini banyak beragam kue, namun bagi para penikmatnya, kue sagon tetap mempunyai tempat.
Salah satu pengrajin kue sagon yakni Sri Riyanti (47) warga RT 3 RW 3 Dukuh Karangputat Desa Pekuwon Adimulyo. Kue berbahan dasar ketan dan kelapa ini mulai ramai dibanjiri pesanan. Bahkan pesanan banyak dari luar daerah hingga Sumatera. Usaha yang diristis sejak tahun 2006 itu mamapu menjadi penghasilan tambahah ekonomi keluarga.
Sri Riyanti mengatakan usaha yang ditekuninya itu merupakan warisan turun temurun dari keluarganya. Ini bediri sejak tahun 1980 lalu. Khusus Ramadan tahun ini pesanan mulai meningkat. Berbeda dengan tahun sebelumnya yakni saat diterpa Pandemi Covid-19. Kala itu pihaknya justru sempat berhenti produksi lantaran sepinya pesanan.
“Waktu pandemi pertama di tahun 2020, saya satu setengah bulan bener-bener gak bisa produksi. Alhamdulilah Ramadan ini hampir setiap hari kita bisa produksi,” tuturnya baru-baru ini.
Dibantu tujuh orang pegawainya, dalam setiap produksi mampu membuat 700 bungkus kue Sagon. Ini dengan menghabiskan bahan 160 kilogram ketan, 80 kilogram gula pasir dan 180 kelapa. Sedangkan untuk harganya yakni dibandrol Rp 9.200 per bungkusnya.
“Sekali produksi menghabiskan 160 kilo ketan, 80 kilo gula dan 180 kelapa, bisa jadi 700 bungkus”, imbuhnya.
Untuk proses pembutanya sendiri kue sagon tergolong mudah. Yakni dimulai dari pengupasan kelapa, pengolahan hingga pemanggangan sampai packing. Setidaknya ini memakan waktu 2 hari.
Bagi sebagian orang kue tradisional memang menjadi kelangenan tersendiri. Tidak heran jika ada yang mengatakan lebaran tidak lengkap tanpa kue sagon. Beberapa pemudik yang lama di kota besar, terkadang mencari kue tradisional sebagai bagaian dari kekhasan lebaran.
Selain kue sagon masih terdapat banyak camilam khas lebaran. Ini seperti rempeyek, kue satu, linti-linti, gapit dan lainnya. Kue tersebut umum menjadi kelangenan saat lebaran. (mam)
