KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Setelah menjabat sebagai Lurah Kebumen Juniadi Prasetyo SE aktif menyelenggarakan beragam kegiatan. Ini bertujuan agar terjalin komunikasi yang baik antara Kelurahan dan masyarakat. Komunikasi menjadi kunci keberhasilan bagi jalanya roda pemerintahan.
Acara Halal Bihalal yang digelar beberapa waktu lalu dilaksanakan di Pendopo Kelurahan Kebumen. Acara dihadiri oleh Camat Kebumen Suis Idawati bersama Forkomcam, Ketua RW dan Ketua RT se kelurahan Kebumen, Tokoh Masyarakat/ Tokoh Agama, Mantan Lurah Kebumen. Hadir pula Ketua PSMTI Bobyn Subianto, juga beberapa pengusaha di Kelurahan Kebumen.
“Kami sengaja mengundang semua warga Kelurahan Kebumen baik Ketua RW,RT,ToGa,ToMas, Mantan Lurah Kebumen dan Karang Taruna. Sebab Kelurahan Kebumen masyarakatnya sangat majemuk. Selain itu juga dari latar belakang agama yang berbeda-beda. Kita punya jargon Bersama Kita Bisa,”kata Luniadi Prasetyo.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga berharap agar masyarakat saling bantu membantu dan mendukung pernuh program kelurahan. Sebuah program tentunya tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya dukungan dari masyarakat.
“Harapannya semua masyarakat Kelurahan Kebumen saling mendukung program Kelurahan Kebumen maupun Kabupaten Kebumen, Apalagi Kelurahan Kebumen tepatnya di jantung kota Kabupaten Kebumen,” ungkapnya.
Ikhrar Halal bihalal mewakili warga disampaikan oleh Hadi Wardoyo Susilo. Sedangkan dari masyarakat Tionghoa disampaikan oleh Bobyn Subiyanto. Lurah Juniadi Prasetyo sendiri sebagai penerima ikror Halal Bilahal yang disampaikan oleh masyarakat tersebut.
"Terima kasih kami diundang pada acara Halal Bihalal warga Kelurahan Kebumen. Sebab kami juga warga Kelurahan Kebumen. Kami akan siap membantu buat kemajuan Kelurahan Kebumen dan Kabupaten Kebumen pada umumnya,” ucap Ketua PSMTI Kebumen Bobyn Subiyant Acara yang dikemas sederhana tersebut menghadirkan pembicara Kyai Gus Nur Faozan SPdI MM dari Kelurahan Kebumen.
“Masyarakat Kelurahan Kebumen adalah masyarakat yang majemuk, perbedaan Agama, dan suku tentu menjadi lebih menarik,sebab perbedaan akan semakin indah bila kita mau memahami arti perbedaan,” ucap Gus Nur Faozan. (mam)
