(kebumenekspres.com) MAGELANG - Puluhan pramujasa Trans Jateng, terutama yang melayani rute Magelang - Purworejo antusias mengikuti pelatihan bahasa isyarat dan etika berkomunikasi terhadap penyandang disabilitas.
Pelatihan yang dihelat di Terminal Borobudur, Kabupaten Magelang tersebut langsung menghadirkan Hendry Hernowo, Koordinator Hukum dan Kebijakan Forum Inklusi Disabilitas Kabupaten Magelang sebagai narasumber.
Sekitar tiga jam lebih para peserta mendapat materi mengenali jenis-jenis disabilitas. Selain itu dibekali dengan kemampuan bahasa isyarat berikut etika dan etika berkomunikasi.
"Yang pertama kami sampaikan terimakasih atas respon cepatnya atas usulan saya saat musrenbang," ujar Hendry usai di sela acara.
Menurutnya, pelatihan kali ini merupakan langkah awal untuk meningkatkan pelayanan Trans Jateng terutama bagi kaum disabilitas. Dan, juga untuk menyamakan perspektif dengan inklusi disabilitas serta memberikan pemikiran luas isu disabilitas bagi karyawan Trans Jateng.
"Saya kira ini adalah langkah awal, karena pramujasa yang pertama berinteraksi, istilahnya ujung tombak dari layanan Trans Jateng," paparnya.
Pihaknya berharap ke depan, pihak terkait dapat merekrut karyawan berlatarbelakang disabilitas.
"Harapannya disabilitas ke depan juga berkesempatan terlibat memberikan layanan Trans Jateng, sesuai kualifikasi," tuturnya.
Hendry juga menceritakan pengalamannya sebagai penumpang Trans Jateng, yang telah memberikan layanan dan fasilitas yang ekstra bagi disabilitas.
"Saya itu penumpang aktif, tiap sepekan saya naik Trans Jateng. Tidak ada keluhan, karena memang ramah. ada tempat duduk sendiri. Dan, saya senang bisa diajak kerjasama," imbuhnya.
Hal serupa juga disampaikan Marsono, penyandang disabilitas yang lain. Ia menyambut baik atas respon cepat Pemprov Jateng dalam memberikan pelatihan bagi pramujasa kali ini.
"Ini sangat membantu untuk teman-teman disabilitas yang bawa kursi roda, kruk dan lainnya. Pelayanannya bagus," katanya.
Sementara, Kadishub Provinsi Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro menyampaikan bahwa untuk pertama pelatihan dilakukan bagi karyawan di koridor Magelang - Purworejo. Ke depan, hal serupa akan dilaksanakan di enam koridor lain.
"Setelah di sini, layanan (koridor) lain akan dilakukan hal serupa. Yakni memingkatkan pelayanan di sepanjang koridor BRT, dengan bekal ilmu bagaimana berinteraksi dengan kawan disablitias menggunakan bahasa isyarat," jelasnya.
Secara bertahap nantinya bukan hanya bagi pramujasa, tetapi pembekalan juga akan diberikan kepada para driver.
"Harapannya kawan driver juga bisa paham. Misalnya harus berhenti berapa lama sampai jalan lagi dan lainnya," terang dia.
Ia juga menambahkan, peningkatan kualitas pelayanan bukan hanya dilakukan dari pelayanan karyawan. Nantinya juga akan menambah sarana dan prasarana yang ramah bagi disabilitas.
"Biar kawan disabilitas lebih nyaman, karena BRT ini harapannya bisa dinikmati semua orang. Ke depan juga kawan disabilitas bisa terlibat di pelayanan kita. Untuk tahun depan kita akan buka rute baru Sukoharjo - Wonogiri. kita bisa prioritaskan kawan disabilitas jadi karyawan, kita sesuaikan penempatannya," tandasnya.(rls/wil)