KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Untuk tahun ini, Kabupaten Kebumen memberangkatkan sebanyak 460 calon jamaah haji ke tanah suci. Jumlah tersebut terbagi dalam 2 kloter.
Hal itu disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kebumen, Ibnu Asadudin di sela pelepasan calon jamaah haji asal Kabupaten Kebumen kloter 27 di gedung pertemuan Setda, Senin (20/6/2022)
Saat itu, sebanyak 154 calhaj dilepas Bupati Bupati Kebumen Arif Sugiyanto. Calhaj asal Kebumen ini diberangkatkan dengan 4 bus menuju asrama haji ke Donohudan di Solo
"Ada 154 yang berangkat terdiri dari 13 Ketua regu, 3 ketua rombongan, 1 layanan umum dan jamaah sebanyak 120 orang. Pemberangkatan ini merupakan fasilitas jemaah haji ke asrama haji ke Donohudan di Solo menggunakan 4 bis," ujar Ibnu Asadudin yang kemarin didampingi Kasi Bimas Islam Salim Wasdy.
Ibnu menyebutkan ada satu jamaah haji asal Kabupaten Kebumen yang harus terpisah dengan rombongan kloter dikarenakan saat pemeriksaan PCR dinyatakan positif. Satu jamaah itu akan dikarantina selama 5 hari sebelum diberangkatkan dengan rombongan calon jamaah haji asal kabupaten lain.
"Satu orang harus terpisah karena di swab positif, namun masih ada waktu karantina selama 5 hari dan akan berangkat bareng dengan Kabupaten Pemalang, dengan syarat diantar sendiri ke Donohudan," katanya.
Adapun Pemberangkatan Jamaah Haji Tahun 2022 M Kabupaten Kebumen Kloter 28 akan dilepas pada Selasa (21/6/2022) sekitar pukul 23.00 WIB dari Gedung Pertemuan Setda Kebumen.
Sementara itu, Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto menyampaikan, ibadah haji merupakan ibadah yang memerlukan kebersamaan dan kekompakan serta memerlukan fisik yang sehat. Ia berpesan bahwa pemberangkatan haji tahun ini merupakan orang-orang yang terpilih dan terpanggil oleh Allah SWT. Pasalnya pemberangkatan haji pasca Pandemi Covid-19 ini adalah yang perdana dimana saat ini pemerintah Arab Saudi masih memberikan batasan jumlah kuota.
Bupati juga berpesan, bahwa jamaah agar tetap hati-hati saat menunaikan ibadah haji, seperti harus membawa paspor saat bepergian, hingga menentukan waktu ibadah karena saat ini di masjidil haram masih diberlakukan pembatasan atau buka tutup.
"Berbahagialah jemaah haji reguler bisa berkumpul. Dibalik ibadah haji ini bisa menambah saudara, juga bisa saling mengenal satu dengan yang lain. Tidak usah berpikir macam-macam fokus untuk bermunajat. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu paspor harus dibawa kemanapun karena sangat penting, juga waktu masuk masjidil haram masih diberlakukan buka tutup," katanya. (fur)