KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Dikenal karena kemampuannya dalam hal pengobatan tulang dan mampu menyembuhkan pasien yang menderita dislokasi persendian serta pengobatan syaraf kejepit, nama Bripka Lanjar Pamuji, anggota Satlantas Polres Kebumen kini ramai jadi perbincangan.
Hampir setiap harinya, usai menjalankan tugasnya sebagai anggota polisi, suami dari Riana Faridatun ini melanjutkan rutinitas tugasnya dirumah sebagai ahli pijat patah tulang.
Di rumahnya di Dukuh Watubarut, Desa Gemeksekti RT 02 RW 03 Kebumen, dari berbagai usia dan berbagai kelas sosial terlihat berkumpul untuk mendapat pengobatan. Bahkan, tak sedikit pasien patah tulang yang tadinya akan di operasi di rumah sakit memilih untuk berobat disini.
Lanjar menuturkan semula dirinya tidak mengetahui jika memiliki kemampuan memijat. Hal tersebut baru disadarinya 10 tahun yang lalu, berawal saat dirinya memijat pasien bapaknya.
"Almarhum bapak saya profesinya tukang pijet mas, awalnya saya coba memijat pasien bapak. Sampai sekarang saya yang neruske secara otodidak, alhamdulillah ini hidayah dari Alloh," ujar Lanjar saat ditemui usai memijat, Minggu (12/6/2022).
Untuk teknik memijat Lanjar punya ciri khas tersendiri. Tak sekedar memijat dengan menekan atau meremas bagian tubuh yang sakit. Bagi pasien yang menderita patah tulang, bersiaplah sedikit merasakan sakit. Untuk mengembalikan tulang yang patah, lengan akan dipijat, ditarik dan diluruskan.
"Mirip pijat pada umumnya, hanya saja saya sedikit lebih banyak seperti medis, mengegip patahan menggunakan papan dibalut kapas dan perban," terangnya.
Metode pemijatan yang dilakukan Bripka Lanjar disesuaikan dengan apa yang diderita pasien, seperti patah tulang, tulang geser, kesleo, stroke dan syaraf kejepit.
Sementara minyak urut yang digunakan adalah racikan turun temurun yang diolah sendiri. Digunakan untuk membantu melemaskan, dan menyembuhkan jaringan otot yang rusak.
Narwanto (58) salah seorang pasien asal Banyumas mengaku datang karena ada masalah di bagian pinggang. Dirinya baru dua kali datang, setelah temannya mengalami patah tulang akibat kecelakaan pulih setelah di pijat Bripka Lanjar. "Alhamdulillah, dua kali berobat disini sudah terasa ringan jalannya setelah dipijat. Padahal sebelumnya saya sangat susah kalau jalan," ujar Narwanto satu dari pasien yang antri.
Senada dengan Narwanto, pasangan suami istri Kharis Setiawan dan Zulfa Ngasyirotul Baroroh warga Desa Kloposawit, Kecamatan Buluspesantren mengaku bahagia dan bersyukur setelah ditangani oleh Bripka Lanjar, Muhammad Nafi Al Kharis putra pertamanya yang baru berusia dua tahun kini telah sembuh dan bisa berjalan kembali.
“Awalnya jatuh mas, kena tulang ekornya di bagian belakang. Dokter bilang ada penyumbatan peredaran darah pada otot sehingga kaki kaku, akibatnya 3 bulan tidak bisa jalan. Alhamdulillah, dipegang 5 kali sama pak Lanjar, bisa jalan, lari dan anaknya aktif kembali," ujar Zulfa orang tua pasien.
Biaya pengobatan disini sangat terjangkau karena hanya disesuaikan dengan pengeluaran obat pasien. Sementara untuk pasien balita tidak dipatok biaya.
Pasien yang datang berobat tidak hanya datang dari Kebumen, banyak para pasien datang dari sejumlah daerah seperti Wonosobo, Banjarnegara, Brebes, Banyumas, Purworejo, dan Yogyakarta.
Kedepan, ayah dari Gesit Setia Djati dan Genang Sandiharjo Putra Djati ini, ingin lebih memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat, melalui pendekatan humanis baik saat dirinya sedang berdinas sebagai anggota polisi maupun sebagai tukang pijat. (mam)