KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Grand Final Kebumen Culture Festival Tahun 2022 menyemarakkan hari kelima Kebumen International Expo (KIE). Sebanyak 12 peserta mengikuti kegiatan yang digelar di Gedung Aula Setda Kebumen, Rabu (29/6/2022).
Tampil sebagai pemenang dari Buayan. Kemudian, Juara 2 dari Sruweng dan Juara 3 dari Karanganyar. Para pemenang mendapatkan tropi dan uang pembinaan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Muhamad Arifin menambahkan, dalam Grand Final Kebumen Culture Festival Kabupaten Kebumen 2022 ini akan menampilkan Debus, Tarian Cepetan, Angklung, Kuda Lumping, Janjaneng, Ketoprak, grup musikal, dan Menoreng.
Kemarin misalnya, Buayan sebagai juara pertama menampilkan grup musik. Sementara, peserta dari Sruweng (juara2) menampilkan Jamjaneng. Adapun Juara 3 dari Karanganyar menampilkan grup tari.
"Lomba ini harus menampilkan khas dari kebudayaan dari masing-masing kecamatan, misalnya ada cepetan, janengan, kuda kepang, angklung serta tari-tarian lain. Di enam besar ini pesertanya ada 12 kelompok, yang diambil dari juara 1 dan 2 di masing-masing distrik," ujar Arifin.
Di tempat yang sama, Bupati Kebumen Arif Sugiyanto yang hadir membuka kegiatan tersebut menyatakan, Kebumen Culture Festival adalah salah satu cara untuk melestarikan budaya asli Kebumen dan sekaligus mendukung sektor pariwisata dimana pada akhirnya sebagai pendongkrak perekonomian masyarakat.
"Kebumen Culture Festival ini untuk menunjukan jatidiri Kebumen sebagai masyarakat madani yang memiliki komitmen untuk melestarikan, menjaga, dan mengembangkan budaya sebagai warisan dan identitas diri masyarakat kita yang beradab luhur," ujar Bupati.
Dalam KIE ini, Bupati menyatakan, pihaknya sudah menyediakan banyak tempat bagi para pelaku seni dan budaya untuk tampil dengan adanya festival. Seperti festival batik, festival kuda lumping, karawitan atau gamelan, festival kuliner, serta pameran kerajinan tangan dari produk-produk UMKM.
"Dalam satu tahun terakhir, kita sudah memberikan ruang kepada mereka untuk tampil di publik menghibur masyarakat. Tidak ada lagi larangan, karena alhamdulillah sudah zero covid," ucapnya.
Arifin menyatakan, pemerintah bakal terus membuat event kebudayaan karena tidak dipungkiri untuk bisa mendongkrak wisata daerah maka kebudayaan masyarakatnya harus kuat dan mengakar, karena inilah yang akan membawa daya tarik masyarakat untuk berkunjung ke Kebumen. "Goalnya adalah kita ingin bagaimana kebudayaan ini bisa memberikan multiplier efek bagi peningkatan ekonomi masyarakat dengan menjadikan ini sebagai bagian dari sektor wisata," terangnya. (fur)