KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Lantaran alun-alun digunakan sebagai lokasi Kebumen International Expo (KIE), para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang biasa mangkal di tempat itu harus direlokasi sementara ke Jalan Soekarno Hatta. Menariknya, mereka mengaku tidak keberatan dengan hal itu.
Alih-alih keberatan, mereka malah mengaku bersyukur.
Salah satunya, Satibi (60). Gara-gara KIE, pria yang biasanya berjualan nasi goreng di depan Masjid Agung Kauman Kebumen itu harus dipindah ke Jalan Soekarno-Hatta.
Namun, Satibi mengaku kebijakan itu malah menjadi berkah. "Selama ada KIE kita berjualan sementara di Jalan Soekarno Hatta, alhamdulillah ada tambahan penghasilan, jadi lebih ramai," ujar Satibi saat ditemui di kedai warungya pada Senin malam (27/6/2022).
Satibi jualan nasi goreng mulai pukul 16.00 WIB sampai pukul 00.00 WIB. Penjualannya pun kerap habis, dengan omset rata-rata Rp 400 ribu per harinya. "Kalau omset rata-rata Rp 300 ribu sampai Rp400 ribu tiap harinya. Alhamdulillah sering habisnya," ucapnya.
Sama halnya dengan Yuwanita (50), warga Kebumen yang tinggal di Kemitir. Selama KIE, pedagang Warung Kopi (Warkop) ini juga dipindah ke Jalan Soekarno Hatta. Ia merasa kebanjiran rezeki dengan adanya KIE, penjualannya semakin laris karena banyaknya pengunjung yang datang ke KIE. "Ya alhamdulillah banyak pembelinya, saya jualan kopi sama jajanan, kalau dalam sehari omsetnya bisa sampai Rp200 ribu sampai mentok Rp300 ribu.
Ia berjualan dari siang sampai malam, kalau siang pembeli rata-rata anak sekolah, sedangkan malam, pembelinya orang yang mau nonton konser. Selain kopi dan jajanan es, dalam sehari Yuwanita bisa menghabiskan 7 dus air mineral botol. "Dengan adanya KIE ini sangat membantu, ada kemajuan, apalagi udah lama sejak adanya corona dua tahun ini, sekarang sudah mulai ramai lagi ada kegiatan," tuturnya.
Pedagang lain, Santo (56) juga merasakan hal yang sama, ia bersyukur adanya KIE ini ada tambahan rezeki. Belum lagi pemerintah sudah memberikan fasilitas gratis kepada seluruh pedagang Alun-Alun yang berjumlah 156 orang. Meski dipindah, pemerintah daerah tetap memberikan perhatian kepada mereka.
"Selama berjualan di sini kita PKL mendapat banyak fasilitas dari pemerintah mulai dari tenda, lampu, listrik, air, sampai kita juga dikasih tabung gas gratis oleh Pertamina. Alhamdulillah banyak memberikan perhatian kepada kami para pedagang kecil," ujar Santo yang berjualan nasi goreng.
Baik Santo, Yuwanita, dan Satibi dan pedagang lain, mereka mengucapkan terima kasih kepada pemerintah, dalam hal ini Bupati Kebumen Arif Sugiyanto yang telah memberikan perhatian kepada para PKL yang berjualan di Jalan Soekarno Hatta selama KIE berlangsung. "Saya Santo mewakili para pedagang PKL mengucapkan terima kasih kepada pemerintah daerah, kepada Pak Bupati, Pak Arif, biarpun ada event sebesar ini, pemerintah masih memberikan perhatian, selalu ada komunikasi, kita diberikan banyak fasilitas gratis. Semoga sering-sering ada kegiatan seperti ini," tandasnya.
Semetara itu, Yunita (23) warga Sruweng mengatakan pedagang di sepanjang jalan Soekarno-Hatta Kebumen terlihat lebih rapi dan tertata. "Lebih bagus sih tertata kanan dan kiri, buat jalan juga longgar, aneka makanan ada lebih enak milihnya kalau terpusat begini," katanya. (fur)