• Berita Terkini

    Minggu, 05 Juni 2022

    Perangi Hama Ramah Lingkungan,Petani Grenggeng Canangkan "Gerda"


    KEBUMEN- (kebumenekspres.com) -)Kelompok Tani Margo Mulyo Desa Grenggeng Karanganyar melakukan Gerakan Pengendalian (Gerdal) hama dan penyakit tanaman padi secara ramah lingkungan. Ini dilakukan untuk mengantisipasi terserangnya hama pada tanaman padi.


    Gerdal di lakukan di lahan pertanian desa setempat, baru-baru ini. Kegiatan tersebut mendapat pendampingan langsung dari tim dari Balai Perlindungan Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (BPTPHP) Jawa Tengah wilayah Kedu. Selain itu juga Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kebumen dan Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Karanganyar.


    Staff Laboratorium Pengamatan Hama Penyakit  (PHP) wilayah Eks Karisidenan Kedu Taufiq Shaleh mengatakan Gerakan pengendalian hama dan penyakit tanaman padi secara ramah lingkungan tersebut merupakan program Pemerintah Pusat. Ini melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa tengah dan BPTPHP Jawa Tengah.

    Adapun dalam pengendalian hama penyakit, kelompok tani diberikan bantuan sarana pengendalian dengan bahan yang ramah lingkungan. Untuk lahan seluas 25 hektar diberikan pestisida biologi, dimana bahan aktifnya merupakan mikroba atau makhluk hidup yang ramah lingkungan dann bukan racun. “Kami memberikan bantuan pestisida bilologi yang ramah lingkungan untuk 25 hektar lahan pertanian di Desa Grenggeng ini,” katanya.


    Pihaknya menegaskan, dipilihnya Desa Grenggeng lantaran potensi tanaman padi di Desa Grenggeng sangat luas dan bahkan para petaninya memiliki semangat dan komitmen untuk bertani secara ramah lingkungan. Ini terbukti dari hasil produk padi sehat yang sudah dipasarkan sampai ke luar daerah. “Selain Desa Grenggeng, Program Gerdal hama ini juga dialokasikan di sembilan titik lain di Kabupaten Kebumen,” imbuhnya.


    Sebelum dilakukan penyemprotan pada tanaman padi, tim telah melakukan pengamatan di lahan pertanian. Sedangkan untuk tanaman di wilayah tersebut pada fase genetatif atau sudah mengalami fase pembuahan. 

    Untuk hama yang sering muncul adalah walang sangit. Termasuk terdapat populasi wereng batang coklat. Untuk itu, dalam pencegahan dengan penyemprotan menggunakan bahan yang dapat berfungsi untuk mengendalikan keduanya. “Sudah terdapat populasi walangsangit di areal ini, dan populasi wereng batang coklat, kalua tidak segera di antisipasi bisa kecolongan,” imbuhnya.

    Melalui program ini diharapkan dapat memberikan rangsangan kepada petani agar mengenal dan bisa memproduksi bahan pengendali hama tanaman yang ramah lingkungan sendiri. Dengan begitu nantinya bisa diterapkan atau di aplikasikan di lahan pertanian sendiri. “Semoga kedepan apa yang menjadi program pemerintah desa untuk mengorganikan lahan pertanian di Desa Grenggeng bisa terdukung dan terlaksana dengan baik,” ungkapnya.


      Sementara itu Kades Grenggeng Eri Listiawan mengaku sangat berterimakasih dengan adanya dukungan dari pemerintah melalui program tersebut. Pihaknya berharap bantuan pestisida biologi dan juga edukasi terhadap petani untuk membuatnya secara mandiri dengan bahan-bahan alami yang ada di desa. “Semoga bisa menambah semangat dan komitmen para petani di Desa Grenggeng untuk menjalankan pertanian sehat perlakuan organic dan ramah lingkungan,” ucapnya. (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top