(kebumenekspres.com) KABUPATEN BOGOR-- Gubernur Jawa Barat
Ridwan Kamil mendampingi Presiden RI Joko Widodo dalam Acara Temu Raya Alumni
Program Kartu Prakerja di Sentul International Convention Centre (SICC),
Kabupaten Bogor, Jumat (16/6/2022).
Pada kunjungan kerjanya itu Presiden Jokowi
menyampaikan apresiasi, bahwa Program Kartu Prakerja yang dibangun sukses meski
dalam suasana COVID-19.
"Saya sangat senang sekali terhadap
program ini karena saat itu saya ingat tanggal 2 Maret kita terkena pandemi
COVID-19. Sebulan kemudian, tanggal 11 April, Kartu Prakerja dimulai, sehingga
suasananya saat itu adalah suasana COVID-19. Bagaimana menyiapkan sebuah
program, tapi suasananya PSBB dan PPKM," ungkap Presiden.
Jokowi juga mengatakan, program dengan
basis platform digital yang diikuti oleh ratusan juta penduduk di Indonesia ini
sukses meningkatkan ketrampilan, serta pengalaman kerja.
"Yang sangat saya apresiasi, yang
mendaftar sampai saat ini sudah 115 juta orang, yang terverifikasi 84
juta, dan yang diterima 12,8 juta. Ini angka yang tidak kecil," ujar
Presiden.
"Poduktivitas, skil, dan pengalaman
kerja karena pelatihan ini menjadi meningkat. Apa bisa cara-cara ini kita
lakukan kalau kita tidak menggunakan platform digital," paparnya.
Perhelatan tersebut setidaknya melibatkan
8.000 alumnus Program Kartu Prakerja. Acara ini digelar bertujuan menjalin
silaturahmi dan mendengarkan kisah dari penerima, sekaligus memberikan motivasi
dan informasi tentang pekerjaan dan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan.
Tak hanya itu, Jokowi mengatakan pula,
bahwa platform digital yang dibangun dengan nama Program Prakerja ini
diciptakan oleh anak-anak muda yang memberikan manfaat sangat besar.
"Platform seperti ini hanya bisa
dihasilkan oleh anak-anak muda, yang sudah tua seperti saya nggak mungkin bisa
bikin platform yang bagus seperti ini. Dan yang paling penting manfaatnya
betul-betul ada," ujar Presiden.
Jokowi berharap Program Kartu Prakerja
mendapatkan koreksi dan evaluasi untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya
manusia di Indonesia.
"Saya rasa ini yang bisa saya
sampaikan. Ini sebuah pertemuan yang sangat baik, dan kita harapkan ada koreksi
dan evaluasi Kartu Prakerja untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya
manusia Indonesia," pungkasnya.(*)