KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Setelah sekian lama rusak parah, Jalan Penghubung Guyangan-Petanahan akhirnya diperbaiki. Perbaikan dilakukan dengan pengecoran rabat beton dua lapis. Dengan adanya pengecoran, diharapkan jalan tidak mudah rusak kembali.
Hingga kini perbaikan jalan baru berkisar 20 persen dari total proses. Proyek perbaikan ditargetkan selesai pada November mendatang. Jalan tersebut memang telah lama rusak. Bahkan sudah kerap kali dikeluhkan olah masyarakat.
Pelaksana Lapangan Perbaikan Jalan Sudiyanto menyampaikan pengerjaan perbaikan jalan hingga kini telah mencapai 20 persen. Perbaikan dimulai dari tanggal 9 Mei 2022 dan ditargertkan akan selesai pada 4 November 2022. “Semoga semua berjalan lancar,” tuturnya, baru-baru ini.
Panjang jalan yang diperbai mencapai 1,5 kilometer. Ini dengan lebar 6 meter serta tebal 25 centimeter. Sedangkan untuk anggaran perbaikan menelan biaya sekitar Rp 5.449.090.000. Biaya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kebumen tahun 2022.
"Untuk perkembangan kini kita mengikuti gambar rencana yaitu pengerasan beton dua lapis. Yang pertama beton kurus dengan tebal 10 centimeter yang kedua beton perkerasan jalan dengan tebal 25 centimeter,” katanya.
Lebih jauh Sudiyanto mengaku proses pengerjaan perbaikain jalan ini sedikit mengalama beberapa kendala. Salah satunya yakni faktor cuaca yang tidak menentu. Kendati begitu, pihaknya memastikan perbaikan akan selesai tepat waktu sesuai target yang telah ditentukan.
“Kendala ya cuaca, terutama hujan. Jadi mengejar waktu terpaksa kami sering kerja lembur dimalam hari,” ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan jika Jalan Guyangan – Petanahan mengalami kerusakan yang cukup parah. Tepatnya di Pertigaan Guyangan ke Selatan. Tidak sedikit pula, pengendara yang mengalami kecelakaan, karena kurang tahunya medan.
Salah seorang Warga Dukuh Petugon Desa Purwodeso Hermanto menyamaikan jalan yang rusak mirip seperti kubangan kerbau. Ini telah hampir dua tahunan tanpa perbaikan dari pemerintah. Menurutnya meski ada perbaikan, tapi tekesan asal-asalan. Sebab dalam waktu dekat jalan akan kembali rusak.
Kondisi jalan seperti itu, menyebabkan seringnya terjadi kecelakaan. Bahkan beberapa waktu lalu, ada kendaraan yang mogok di tengah jalan karena lubang lubang di jalan yang cukup dalam.
Hal senada juga disampaikan oleh Wiwid Pujianto yang menegaskan kondisi jalan rusak tersebut cukup mengganggu aktivitas warga. Terlebih ketika memasuki musim hujan, lubang di jalan tidak bisa terlihat sehingga sering menyebabkan kecelakaan. Padahal jalan tersebut tergolong ramai.
Menurutnya warga pernah memperbaiki jalan tersebut secara sukarela, dengan menambalnya menggunakan batu. Akan tetapi kan hal itu, tidak bisa bertahan lama, alhasil jalan kembali rusak. (mam)