KEBUMEN- Hingga saat ini, kasus HIV-AIDS di Kebumen masih tinggi. Oleh sebab itu, dibutuhkan peran serta seluruh pihak bagaimana menangkal penyakit tersebut. Seperti juga yang dilakukan Warga Desa Klepusanggar Kecamatan Sruweng ini.
Kali ini, warga setempat khususnya dari kalangan remaja dan Kader Kesehatan mengikuti penyuluhan HIV-AIDS yang digelar Pemerintah Desa setempat, Selasa, (21/6/2022)
Dalam kesempatan itu, mereka mendapatkan penjelasan apa itu HIV-AIDs berikut cara penularannya. Yang terpenting, peserta penyuluhan mendapat bagaimana cara melakukan pencegahan penyakit yang mematikan tersebut.
Adapun narasumber, Rinayati Wahyuningrum AMd dari UPTD Pusekesmas Sruweng yang kemarin didampingi vFinalis Duta Pelajar Peduli HIV-AIDs Kabupaten Kebumen Tahun 2022 asal Kecamatan Sruweng, Alya Dinar Kharisma. Hadir sekaligus membuka kegiatan kemarin, Kepala Desa Klepusanggar, Handoko.
Rinayati Wahyuningrum dalam paparanya menyampaikan remaja yang terinfeksi HIV-AIDs di Indonesia menunjukkan angka yang cenderung meningkat. Pun demikian di Kebumen bahkan di Sruweng sendiri. Data menunjukkan di Kecamatan Sruweng ada 70 kasus. "Di tahun ini 2022 ini sudah ditemukan 1 kasus lagi," katanya.
AIDS sendiri adalah sekumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh manusia setelah sistem kekebalannya dirusak oleh virus yang disebut HIV. Virus HIV itu sendiri ditemukan dalam jumlah besar terdapat dalam darah, cairan sperma dan cairan vagina, serta dalam jumlah kecil terdapat dalam ASI, air liur, air mata serta air kencing, sedangkan cara penularanya bisa lewat kontak seksual, kontak darah dan jika si ibu adalah penderita HIV bisa menular ke anaknya waktu proses persalinan ataupun pemberian ASI.
Dijelaskan oleh beliau beberapa gelaja klinis pada stadium Aids adalah demam berkepanjangan lebih dari 3 bulan, diare kronis > 1 bulan berulang maupun terus-menerus dan penurunan BB > 10% dlm 3 bulan.
"Harapan kami setelah tahu akan HIV-AIDs, program 3 Zero bisa terwujud utamanya di Kebumen, karena kasus di Kabupaten Kebumen masih tinggi” ujarnya. “Setelah paham, jadilah Duta Peduli HIV-AIDs di Desa, utamanya bagi keluarga kita sendiri," beber Rinayati Wahyuningrum
Sementara itu, Alya Dinar Kharisma mengajak para generasi muda untuk bersama-sama berperan aktif dalam mencegah penyebaran HIV-AIDs khususnya di Kabupaten Kebumen. Selain itu, ia meminta para koleganya untuk menggalakan dan mewujudkan program 3 Zero yang meliputi zero infeksi baru, zero kematian terkait AIDS, serta zero stigma dan diskriminasi menuju Indonesia bebas AIDS pada 2030.
"Pada kesempatan ini Dinar (sapaan akrab dari Alya Dinar Kharisma, red) juga meminta dukungan dari para peserta semua dengan cara vote diinstagram @dutahivaids.kebumen & @kpa_kebumen, sebagai Finalis Duta Pelajar Peduli HIV-AIDs," ujarnya.(*)