• Berita Terkini

    Kamis, 07 Juli 2022

    Pedagang Sayur Kena Tipu Rp 1,6 Miliar Kasus Investasi Bodong "Fitri Cripto"


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Dijanjikan keuntungan besar, ditambah dengan kata-kata aman dan amanah ternyata mampu membuat korban Fitri Cripto terbuai. Bagaimana tidak Fitri Cripto menjanjikan keuntungan 5 persen dari jumlah dana yang diinvestasikan setiap 10 hari sekali.


    Ini pula yang dialami oleh Rozikin warga Desa Krandegan Puring. Pihaknya yang merupakan pedagang sayur,  telah menjadi korban Fitri Cripto. Untuk dapat berinvestasi Roziki rela menjual aset, menggadaikan sawah hingga hutang ke bank. Tidak tanggung-tanggung kerugian yang diderita mencapai Rp 1,6 miliar. Lantas seperti apa awalnya Rozikin tertarik bergabung dengan Fitro Cripto?. 


    Rozikin sendiri sebenarnya bukan orang yang mudah percaya dengan adanya informasi yang mengatakan Fitri Cripto menjanjikan keuntungan yang besar. Karena menurutnya keuntungan dari Fitri Cripto sendiri tidak masuk akal. Dimana keuntungan yang didapat melebihi dari bunga bank.


    Namun melihat banyak tetangga yang ikut, dan tahu bahwa orang di luar Jawa saja banyak yang ikut dan ada investor yang mencapai milyaran rupiah membuatnya mulai tertarik. Rozikin pun mendatangi Kantor Fitri Cripto dan bertanya langsung dengan owner Fitri Criptonya.


    “Saya bertanya apa benar jika saya jadi investor akan ngasih profit 5 persen persepuluh harinya. Dijawab benar. Padahal Bank Indonesia saja yang milik negara tidak mampu mengasih 5 persen persepuluh hari,” katanya menceritakan awal mula masuk Fitri Cripto.


    Dalam kesempatan tersebut akhirnya Rozikin dijelaskan jika dalam satu hari saja Fitri Cripto bisa mendapat keuntungan  1 persen bahkan lebih. Itu baru 1 hari, jika momennya bagus akan lebih dari itu. Fitri juga menjelaskan jika uang investor ditradingkan. Dengan logika Fitri Cripto mampu mendapat keuntungan 1 persen dalam sehari, memungkinkan jika Fitri Cripto mampu memberikan keuntungan kepada para investor sebanyak 5 persen persepuluh hari.


    “Jadi secara nalar realistis dan masuk akal kalau dia mampu memberi keuntungan sebesar itu. waktu itu saya belum menjadi investor dan baru menggali informasi.  Saya tanya soal ijin dan dijawab ada ijinnya, aman dan amanah,” ungkapnya, baru-baru ini.


    Dengan keuntungan 5 persen persepuluh hari, maka pihaknya akan mendapat keuntungan 15 persen dalam sebulan. Dengan pertimbangan keuntungan dan memastikan keamanan, maka Rozikin pun mulai berinvestasi.

    “Besoknya saya datang lagi dan menyampaikan mau investasi. Awalnya investasi  sebesar Rp 200 juta. Awalnya lancar dalam memberikan profit. Karena lancar, saya bukannya ambil profitnya, melainkan ditop up kembali,”  ungkapnya.


    Selang beberapa bulan kemudian, tiba-tiba profitnya tidak muncul. Setelah ditanya katanya sedang ada salah menajeman dan banyak sekali alasannya. Kemudian tidak ada kabar dan owner menghilang. “Total kerugian saya Rp 1,6 miliar,” jelasnya.


    Sekedar mengingatkan Fitri Crypto (36) merupaka warga Desa Krandegan, Kecamatan Puring. Perempuan yang juga Buruh Migran Hongkong itu diduga menggelapkan uang ratusan miliar. Korbannya mencapai ribuan orang, dari seluruh Indonesia. Modus yang digunakan investasi trading dengan  menjanjikan keuntungan 5% dari setiap uang yang diinvestasikan. Keuntungan itu diberikan setiap sepuluh hari..  (mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top