(kebumenekspres.com) SEMARANG – SMKN Jawa Tengah bukan hanya memberikan pendidikan gratis bagi siswa kurang mampu, tapi juga mencetak lulusan yang unggul dan mampu mengangkat derajat keluarganya. Seperti Rizki Indra Pratama dan Dwi Angga Setiawan, yang sukses bekerja di Jepang.
Rizki Indra Pratama merupakan lulusan angkatan 2 SMKN Jateng kampus Pati, yang berasal dari Desa Keser RT 004 RW 002 Tunjungan, Kabupaten Blora. Lulus tahun 2018, dan berhasil diterima bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang pengecatan AC di Jepang.
“Setelah saya lulus, saya disalurkan kerja di Jepang. Alhamdulillah saya sudah pernah mengikuti ekstrakurikuler bahasa Jepang saat di SMKN Jateng. Sata bekerja di Jepang bidang pengecatan AC rumah, AC pabrik, dan juga AC kapal,” ujarnya saat dikonfirmasi melalui posnelnya, Selasa (19/7/2022).
Putra dari pasangan Joko Eko Supriyanto dan Lestari itu sudah 3,5 tahun bekerja di Jepang. Saat ini, ia sudah mampu merubah kondisi ekonomi keluargnya.
“Saya sudah 3,5 tahun lebih bekerja di sini dan Alhamdulillah saya bisa merubah prekonomian keluarga. Saya memberikan modal orang tua untuk berdagang sehingga memberikan pemasukan yang jelas, membelikan mobil orang tua dan juga sepeda motor adik saya yang masih sekolah. Ada juga tanah untuk investasi masa depan, dan menabung buat buka usaha sepulang dari Jepang nantinya,” ungkapnya.
Bagi Rizki, SMKN Jawa Tengah memberikan banyak pelajaran, terutama kedisiplinan. Selain itu, sangat membantu untuk siswa kurang mampu dalam meraih cita-citanya. Sebab, bersekolah di sini tidak dipungut biaya sepeser pun, termasuk asrama, makan dan perlengkapan alat sekolah.
“Saya masuk SMKN Jateng tahun 2015 saat itu keadaan ekonomi keluarga saya yang kurang baik, yaitu ayah saya bekerja sabagai tukang ojek yang penghasilannya tergolong rendah dan tak menentu, dan ibu hanya ibu rumah tangga,” imbuh lulusan jurusan Teknik Perbaikan Bodi Otomotif itu.
Cerita kesuksesan juga disampaikan Dwi Angga Setiawan, lulusan SMKN Jateng kampus Semarang. Putra pasangan dari Tarudi dan Ramijah itu juga diterima bekerja di Jepang, bahkan saat ini ia bergaji Rp 16 juta per bulan.
“Saya alumni waktu itu lulus tahun 2018 dan Alhamdulillah setelah lulus saya bekerja di Jepang, sebagai operator CNC. Awalmya ada lowongan pemagangan ke Jepang, saya minat dan mendaftar, Alhamdulillah saya berhasil keterima. Sekarang saya bekerja di Jepang dengan gaji Rp16 juta per bulan,” terangnya.
Dari pendapatannya per bulan itu, Angga mampu mengangkat derajat orang tuanya dengan merenovasi rumah, dan membeli lahan tanah.
“Dengan gaji itu sampai saat ini saya sudah membeli tanah dan merenovasi rumah keluarga saya,” tutur pemuda asal Desa Punggurharjo RT 03 RW 01 Pancur, Rembang.
Menurutnya, SMKN Jateng memberikan kesempatan baginya untuk mendapatkan pendidikan dan meraih cita-citanya.
“Terimakasih Pak Ganjar yang telah mendirikan SMKN Jateng sehingga saya mampu melanjutkan sekolah dan mampu bekerja di Jepang. Kalau tidak ada SMKN Jateng saya tidak bisa melanjutkan sekolah dan tidak bisa bekerja di jepang,” tandasnya.(rls/wil)