KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menyatakan optimismenya bahwa program Geopark Karangsambung-Karangbolong dapat masuk dalam UNESCO Global Geopark. Hasil pada tahun 2021, mendorong Bupati yakin dapat meraihnya di tahun 2022 ini.
"Pada tahun 2021 kemarin Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong sudah masuk peringkat tiga, sehingga kita belum diberi kesempatan untuk masuk dalam UNESCO Global Geopark. "
"Kita terus berusaha, dan berharap peringkat kita naik menjadi nomor satu, dan bisa masuk Global Geopark yang ditetapkan UNESCO," ujar Bupati dalam paparan tentang upaya pemerintah daerah menjadikan Geopark Nasional Karangsambung-Karangbolong Sebagai Calon Aspiring UNESCO Global Geopark (AUGGP) Tahun 2022, kemarin.
Paparan yang berlangsung secara daring ini diadakan Komiten Gepoark Nasional, diikuti oleh beberapa peserta calon AUGGP, yakni dari Geopark Tambora, NTB, Geopark Meratus, Kalimantan Selatan, Geopark Silokek, Sijunjung Sumatera Barat, dan juga Geopark Pongkor, Bogor, Jawa Barat.
Penjaringan menuju UNESCO Global Geopark juga turut dihadiri dari Perwakilan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata, Kementerian ESDM, Kementerian Pendidikan, Kementerian PPN/Bappenas, dan 11 orang Pakar Geopark dari berbagai daerah. Sebagai tambahan informasi, Penjaringan menuju UNESCO Global Geopark di tahun 2022 ini tengah dalam tahap penilaian
Bupati Arif menyebut Geopark Karangsambung-Karangbolong adalah wadah yang paling tepat dan paling dekat untuk menjadikan Kebumen dikenal mendunia. Karena itu, kekayaan alam ini menjadi aset yang harus terus dijaga dan dilestarikan sebagai modal kesejahteraan masyarakat.
"Ini adalah salah satu upaya dan komitmen kita untuk menjadikan Karangsambung-Karangbolong masuk dalam UNESCO Global Geopark. Tentu ini tidak mudah, kita harus punya perangkat, sistem dan tata aturan yang jelas agar impian menjadikan Kebumen mendunia terwujud," ujar Bupati.
Upaya yang sudah dilakukan pemerintah menjadikan Karangsambung-Karangbolong masuk dalam Global Geopark adalah dengan rutin dengan mengadakan seminar, penelitian, promosi media, expo di berbagai daerah, dan tentunya pelibatan masyarakat untuk ikut menjaga kekayaan alam di dalamnya.
"Kita juga tengah membangun pusat studi dan kajian ilmu Kebumian oleh BRIN di Karangsambung dengan anggaran lebih dari Rp 200 Miliar. Bangunan ini nantinya akan menjadi laboratorium studi penelitian ilmu bumi atau geologi dari seluruh Indonesia," terangnya.
Terakhir Bupati menambahkan, dengan masuknya Karangsambung-Karangbolong sebagai Global Geopark UNESCO, maka sangat memungkinkan masyarakat dunia akan datang ke Kebumen untuk melihat dan mendalami ilmu bumi dan proses pembentukannya.
"Saya yakin ini bisa menjadi tempat wisata edukasi yang repesentatif bagi para ilmuan atau masyarakat yang ingin belajar tentang ilmu bumi dan proses pembentukannya. Di sini adalah lantai samudara, awal terbentuknya Pulau Jawa, dan Karangsambung merupakan kawasan cagar alam geologi terlengkap di Asia Tenggara," tandas Bupati. (fur)