KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Sejumlah warga di Kecamatan Buluspesantren mengeluhkan keberadaan kawanan monyet atau kera yang menyerang tanaman. Sekawanan monyet itu bahkan mulai berani memasuki pemukiman penduduk.
Pujiono (34) salah satu warga Desa Maduretno, Kecamatan Buluspesantren ditemui kemarin mengatakan, serangan monyet ini sudah berlangsung cukup lama. Awalnya, menurut dia, hanya ada satu kera. Kemudian, belakangan ini, ada tiga ekor.
"Kera itu merusak tanaman. Baik pisang atau buah-buahan lain bahkan rumput gajah yang ditanam petani," ujarnya, Minggu (7/8/2022)
Keberadaan kera di wilayah tersebut, tak hanya membuat resah. Namun cukup mengherankan. Mengingat, Kecamatan Buluspesantren bukanlah kawasan yang berada di dekat hutan. Hanya memang, area persawahan yang diserang berada tak jauh dari Sungai Lukulo.
"Kalau kera liar sepertinya bukan. Di sini tidak ada hutan. Barangkali itu kera peliharaan yang lepas atau sengaja dilepaskan," duganya diamini Santa, warga lain
Dakim, warga lain menambahkan, kera-kera ini tak hanya "beroperasi" di Desa Maduretno. Namun, sudah merambah Desa tetangga, Ambalkumolo. "Di sana malah katanya kera sudah berani masuk ke pemukiman penduduk," ujarnya
Suhodo (56), warga lain menambahkan, ia sempat melihat kera-kera ini di pertemuan sungai Lukulo dan sungai Kedungbener, yang persisnya berada di RT 1 RW 03 Desa Maduretno Kecamatan Buluspesantren.
Kebetulan di lokasi itu, terdapat sejumlah fasilitas yang tadinya merupakan gazebo wisata Wiskuno Desa Maduretno. "Gasebonya sudah rusak karena lama gak dipakai. Sekarang sepertinya jadi rumah kera," imbuhnya.
Sekedar informasi, wisata Wiskuno merupakan wisata rintisan di Desa Maduretno. Namun wisata ini saat ini vakum dan sejumlah fasilitas yang berada di lokasi tersebut tidak terawat. Sebagian fasilitas lain, disimpan pemuda setempat agar tidak rusak.
Warga berharap, pemerintah dapat membantu. Meski sudah cukup meresahkan, hingga saat ini warga tak tahu bagaimana menangani persoalan kera ini. "Barangkali dari BKSDA atau dinas terkait bisa menangkap kera-kera ini agar tidak merusak tanaman warga," harap mereka. (cah)