• Berita Terkini

    Minggu, 28 Agustus 2022

    Mahasiswa UNS Rintis Bank Sampah di Desa Rowo


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Pengelolaan sampah masih menjadi persoalan cukup pelik di  Desa Rowo, Kecamatan Mirit. Hingga saat ini, belum ada tempat pembuangan akhir (TPA) di wilayah Celakanya, tak jarang warga yang langsung membuang sampah ke sungai. 


    Melihat situasi ini, Tim Mahasiswa KKN Universitas Sebelas Maret (UNS)  Kelompok 305 berupaya mencari solusinya dengan merintis bank sampah.  Kegiatan diawali dengan melakukan koordinasi dengan Kepala Desa dan Pengurus Karang Taruna setempat. Selanjutnya, mereka menggelar sosialisasi dengan melibatkan  Dinas Lingkungan Hidup dan Kelautan Kabupaten Kebumen pada 26 Juli 2022 lalu


    Sosialisasi melibatkan 50 warga percontohan di Desa Rowo yang nantinya mereka akan menjadi nasabah awal Bank Sampah, sosialisasi berlangsung cukup interaktif karena konsep Bank Sampah merupakan sesuatu hal yang baru bagi masyarakat Desa Rowo.


    Selanjutnya tim KKN mulai melakukan pendataan nasabah dari rumah kerumah, seraya dibarengi dengan pembuatan buku tabungan dan pemberian 2 karung untuk memudahkan masyarakat memilah sampah secara pribadi dari rumah.

    Proses penyetoran sampah dilakukan satu bulan sekali di satu lokasi yang tetap, setelah menyetorkan sampahnya pengurus lalu mencatatkan hasil setoran sampah kedalam buku tabungan yang nantinya akan dibagikan selama satu tahun sekali.

     

    "Dengan adanya bank sampah ini diharapkan bisa membuat desa Rowo semakin bersih, nyaman dan nantinya berkembang menjadi Desa Wisata, harapan itulah yang kami wujudkan menjadi nama bank sampah ini (Bank Sampah Rowo Indah)” ujar salah satu mahasiswa KKN perintis bank sampah.itu. 


    Kepala Desa Rowo, Samsino, mengungkapkan sangat terbantu dengan program dari Tim Mahasiswa KKN UNS. Ia menceritakan bahwa sampah telah menjadi permasalahan utama di Desa Rowo, Kecamatan Mirit, Kabupaten Kebumen. Keterbatasan lahan menjadi salah satu kendala dalam pembangunan TPA di Desa Rowo. "Belum adanya TPA membuat warga terpaksa membakar sampah rumah tangga mereka. Sebagian membuangnya ke sungai, "ujarnya, kemarin (23/8/2022). (*)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top