KABUPATEN SEMARANG - Sebanyak 500 kiai jamaah Majelis Dzikir Ats Tsawab melakukan doa agar kemakmuran di Indonesia, Jawa Tengah khususnya terus bertambah. Doa bersama yang digelar di Pondok Pesantren Al Khoiriyah Banjaran, Kesongo, Tuntang, Kabupaten Semarang, Minggu (14/8/2022) malam tersebut juga sebagai bentuk rasa syukur untuk memeringati HUT ke 72 Provinsi Jawa Tengah dan HUT Kemerdekaan RI ke 77.
Ketua Umum Majelis Dzikir Ats Tsawab Pusat, KH Muhammadun Sya`roni menuturkan bahwa kegiatan doa bersama kali ini merupakan bentuk kepedulian terhadap Kesatuan Republik Indonesia yang merayakan HUT ke 77 dan Provinsi Jawa Tengah yang ke 72.
“Kita mendoakan para pejuang dan semua yang telah berkorban untuk kemajuan negara dan daerah kita,” ujarnya.
Baginya, mendoakan adalah bentuk balas budi kepada para pejuang yang telah mendahului, sekaligus rasa syukur atas kenikmatan yang dapat dirasakan generasi saat ini.
“Kondisi Indonesia, terutama Jawa Tengah dari segi ekonomi alhamdulillah baik. Dan, keamanan dalam kondisi aman, masyarakat senang dengan kepemimpinan Pak Ganjar. Sehingga perbuatan baik para pejuang maupun yang saat ini masih berjuang di pemerintahan patut dibalas yang setimpal, setidaknya kita mendoakan mereka,” paparnya.
Dalam kegiatan malam itu, ratusan jamaah Ats Tsawab khidmad dan khusyuk mengikuti serangkaian acara. Mulai dari pembacaan Rotib Alhaddad hingga Surat Al Kahfi secara bersama-sama. Meski sampai tengah malam, antusias jamaah tidak berkurang.
Majelis Dzikir Ats Tsawab sendiri, ungkap Sya`roni, merupakan cikap bakal untuk membuat Ikatan Dzikir Indonesia. Nantinya, Majelis Dzikir Ats Tsawab menjadi ruang silaturahmi bagi semua majelis dzikir yang ada di Indonesia.
“Kalau thoriqoh sudh ada dan ponpes juga ada (organisasi/ikatan), sedangkan majelis dzikir belum ada yang merajut untuk persaudaraan. Sehingga Majelis Dzikir Ats Tsawab ya untuk para santri para Gus membikin bersama majelis dzikir,” paparnya.
Saat ini, Majelis Dzikir AtsTsawab sudah tersebar di beberapa provinsi di Indonesia. Di antaranya Jawa, Bali, NTB dan Kalimantan.
“Anggota sudah ada dari Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Jakarta, Jawa Timur, Bali, NTB dan terakhir saya meresmikan di Kalimantan Selatan. Harapannya nanti bisa menjangkau di desa-desa, sehingga ke depan bisa menggelar doa bersama di tiap selapanan atau 35 hari sekali di seluruh titik-titik itu. Ya mendoakan mudah-mudahan pemimpin yang adil dan bijaksana serta untuk kemaslahatan rakyatnya,” tandasnya.(rls/wil)