KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Aktivitas warga berangsur kembali normal usai pandemi covid-19. Itu juga terlihat di Desa Tanggulangin, Kecamatan Klirong. Setelah vakum dua tahun, warga setempat kembali menggelar tradisi kebudayaan berupa sedekah laut dan sedekah bumi.
Warga pun tumpah ruah memadati Tempat Pelelangan Ikan (TPI), Tanggulangin yang menjadi pusat kegiatan kemarin. Sedekah laut dan bumi dimulai dari Balai Desa Tanggulangin, dengan arak-arakan gunungan berupa hasil bumi sayur-sayuran serta kepala kerbau, ayam ingkung dan nasi kuning yang nantinya akan dilarung ke laut melalui muara Kali Ratu.
Lebih serunya lagi, arak-arakan dibarengi dengan iring-iringan kuda joget. Bupati Kebumen Arif Sugiyanto bersama jajaran Forkompimda turut serta menaiki kuda joget dan diarak dari Balai Desa sampai ke TPI Tanggulangin.
"Alhamdulillah sedekah laut dan bumi tahun ini bisa kembali diadakan. Ini cukup meriah sekali, masyarakat semua pada kumpul ke sini untuk nguri-nguri budaya. Menjaga tradisi kearifan lokal nenek moyang," ujar Bupati.
Di bulan Muharam ini banyak masyarakat Jawa yang mengadakan Sedekah Laut, terutama di sepanjang wilayah Pantai Selatan. Menurut Bupati, kegiatan semacam ini sangat bagus, selain untuk menjaga budaya, juga bisa memberikan multi efek berupa perputaran ekonomi.
"Jadi ini bukan hanya menjaga budaya, tapi lebib dari itu, ini juga bisa menggerakan ekonomi masyarakat. Dengan berkumpul seperti ini masyarakat bisa memanfaatkan untuk berjualan. Karena itu, ini perlu terus dilestarikan," ucapnya.
Tak lupa, Bupati turut meminta agar masyarakat melaksanakan vaksin booster atau vaksin dosis tiga. Sebab, dengan begitu masyarakat bisa lebih bebas melalukan akfivitas. Karena vaksin ke tiga juga menjadi syarat berpergian jauh. (fur)