KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Kelapa memang terkenal akan banyak menfaatnya. Bahkan semua bagian pohon kepala dapat dimanfaatkan oleh manusia. Tak heran pohon yang dapat tumbuh dimana-mana dan serba guna itu, Tunas kelapa dijadikan sebagai simbol pramuka.
Salah satunya yang memanfaatkan limbah tersebut adalah Adi Setiawan pemuda asal Desa Jatimulyo Petanahan. Pihaknya berhasil memanfaatkan limbah tempurung kelapa, menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat. Bahkan, produk kerajinannya banyak diminati oleh masyarakat luas, hingga ke pelosok negeri.
Adi mengaku, pernah menjual produknya hingga 6.000 buah dalam satu bulan. Ini dengan harga antara Rp 8 hingga Rp 30 ribu. Menurutnya produk tersebut sangat diminati, terutama bagi para penggemar pembudidayaan burung kicau.
Dimana memang salah satu yang diminati oleh pembeli adalah glodog sarang burung, yang dijual dengan harga Rp 8 sampai 10 ribu. Namun, menurutnya tidak menutup kemungkinan, bisa membuat produk lainnya sesuai dengan pesanan dari para konsumen.
“Sebenernya macam-macem si tergantung permintaan pasar. Seperti untuk tempat pakan ayam, celengan, mangkok gelas dan pot dari sabut kelapa, bahan dasar kalo glodog burung itu dari tempurung kelapa dan lainnya,” tuturnya.
Untuk pembuatan kerajinan tersebut Adi memanfaatkan buah kelapa yang telah dimakan tupai dan biasanya hanya untuk bahan bakar tungku memasak. Setelah dikeringkan dan dibersihkan, kemudian batok kelapa tersebut dibentuk menjadi apa yang diinginkan. Sebagai contohnya adalah glodog burung.
Menurutnya kini pasaran dari produknya sedang mengalami kelesuan. Sehingga banyak kerajinan Glodog Burung yang belum bisa terjual. Dimana, biasanya pihaknya sendiri menjual barang produksinya ke para pengepul, untuk dijual lagi ke pasaran.
Kendati sepi, Adi mengaku optimis, jika kedepan produk kerajinan dari batok kelapanya bakal diminati lagi oleh masyarakat. Terlebih pihaknya juga siap untuk memproduksi berbagai kerajinan.
Sementara itu, peternak burung kicau Wahyu Asma Aji mengaku baru pertama mengetahui ada glodog burung yang terbuat dari Batok kelapa. Dimana menurutnya, glodog ini akan lebih disukai oleh burung kicau yang ia sedang pelihara.
Menurutnya memang, burung memiliki karakter berbeda beda. Namun kalau dilihat dari bentuk dan bahannya akan membuat burung peliharaan bisa nyaman. Karena Bathok kelapa ini sifatnya alami, dan bentuknya mirip seperti sarang burung di alam liar. Terlebih harga yang cukup murah, yang berkisar antara Rp 8 sampai Rp 10 ribu, untuk satu glodognya. (mam)