KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Tahun baru Islam atau dikenal dengan Bulan Syuro, merupakan momen penting dan bersejarah bagi Umat Muslim, khususnya Masyarakat Jawa. Untuk itu, tak heran jika sebagian masyarakat Jawa mengisinya dengan berbagai tradisi yang unik.
Ini, seperti halnya yang dilakukan warga Desa Temanggal Adimulyo, dimana mereka kompak menggelar kegiatan Festival Tumpeng dan pertunjukan tari Seni Budaya Kuda Lumping, Minggu (31/7/2022).
Acara diawali dengan Doa bersama di Masjid Darunnajah Desa setempat. Ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur kepada sang pencipta.
Kepala Desa Temanggal Ahmad Mujaki menjelaskan pada kegiatan tersebut setidaknya terdapat 300 tumpeng mini. Ini berasal dari masing masing Kepala Keluarga. Sedangkan untuk kriteria penilannya meliputi, tumpeng tidak boleh lebih dari Rp50 ribu, serta tidak menggunakan plastik dan bahan kimia.
“Kegiatan ini juga sekaligus untuk nguri nguri budaya agar tetap lestari. Sedangkan Untuk kriteria, tumpeng tidak boleh isinya melebih Rp 50 ribu rupiah. Penyajiannya juga tidak boleh menggunakan plastik dan bahan kimia,” terangnya.
Selain itu, Kades mengatakan, kegiatan tersebut juga untuk mempromosikan Pasar Pagupon Desa, dan sebagai bentuk rasa syukur warga atas keberhasilan panen di Musim Tanam 2 tahun ini.
“Pagupon merupakan potensi wisata desa yang juga sebagai sarana pemasaran produk UMKM masyarakat. Kedepan kita harapkan bisa terus berkembang dan bisa memiliki tempat khusus tidak di jalan desa seperti saat ini,” ucapnya. (mam)