KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Sudah menjadi tradisi, warga bakal menggelar banyak kegiatan di bulan Agustus. Pasalnya, bulan ini menjadi bulan istimewa karena bertepatan dengan peringatan HUT Kemerdekaan.
Sama halnya dengan Desa Sendangdalem, Kecamatan Padureso yang selalu antusias menyambut HUT Kemerdekaan. Mereka pun cara tersendiri, yakni dengan menggelar festival Kalisat.
Festival berlangsung di kawasan PLTA Wadaslintang, Desa Sendangdalem, Senin (1/8/2022). Pada festival ini, masyarakat diperbolehkan menangkap ikan di sepanjang Sungai Bedegolan yang merupakan aliran waduk Wadaslintang. Tidak ada syarat khusus untuk mengikuti festival ini. Hanya saja warga ditekankan dalam menangkap ikan menggunakan alat tradisional. Festival ini selalu ditunggu. Bahkan, banyak peserta datang dari luar kabupaten seperti Wonosobo dan Purworejo.
Hadir dalam acara Festival Kalisat Sekdin Disparbud Siti Nuriatun Fauziyah dan sejumlah Forkompincam perangkat desa dan sejumlah pemuda dan Pokdarwis setempat.
Ketua Pokdarwis Desa Sendangdalem Nur Amin menyampaikan, festival Kalisat digelar bersamaan dengan ditutupnya pintu air Waduk Wadaslintang oleh Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSO). Penutupan berlangsung rutin setahun sekali antara Agustus hingga September untuk pemeliharaan rutin jaringan waduk.
"Kondisi itu kemudian kami melihat ada peluang wisata dengan membuat kegiatan menangkap ikan-ikan liar dari waduk Wadaslintang. Kami sifatnya mengikuti jadwal kapan pintu air waduk ditutup," terangnya.
Kali pertama, festival digelar pada tahun 2018 silam. Namun sempat vakum karena pandemi covid-19 kemarin. Jadi, untuk tahun ini menjadi yang perdana usai terhalang masa pandemi Covid-19. "Kami tak menyangka even ini bakal mengundang masyarakat dari luar daerah," ucapnya.
Dalam festival ini, peserta diperbolehkan menangkap ikan yang sudah ada seperti bawal, nila dan mujair. Agar lebih meriah, Panitia menambahkan ikan lele. " Kami nambah ikan sekitar setengah kwintal dan ada doorprize bagi yang beruntung," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Desa Sendangdalem, Yuli Imam Susanto mengaku sangat mendukung kegiatan semacam ini. Ia malah mendorong, karangtaruna maupun Pokdarwis setempat menggencarkan kegiatan yang bersifat promosi wisata.
Langkah tersebut diharapkan sebagai upaya pemulihan pandemi Covid-19. Pihaknya pun siap memberikan dukungan melalui penyertaan anggaran demi mengangkat potensi desa. "Tinggal sering-sering aja buat event. Pemerintah desa siap mendukung asalkan hal positif. Terkait anggaran bisa juga kolaborasi dengan pihak ketiga," terangnya.
Lebih lanjut, ia meminta pokdarwis sebagai motor penggerak sektor wisata bisa memadukan festival kalisat dengan kegiatan lain. Artinya, tidak sekedar fokus festival wahana air, tapi bisa dikolaborasikan dengan sektor unggulan seperti pertanian atau kesenian.
"Desa kita kaya. Misal perpaduan dengan potensi lain yang lebih menjual. Nah disini pentingnya terobosan temen-temen dari pokdarwis untuk mengangkat itu," pungkasnya.
Sementara itu, Sekdin Disparbud Siti Nuriatun Fauziyah mengatakan, pihak mendukung dan mengapresiasi terselenggaranya Festival Kalisat. Ia berharap kegiatan ini dapat mendorong dan menjadi daya tarik wisatawan luar daerah dan mendongkrak perekonomian melalui sektor wisata. "Harapanya kedepan ini dikemas lebih meriah lagi di tahun-tahun mendatang dan kegiatan ini bisa menjadi pacuan magnet wisatawan untuk datang ke Kabupaten Kebumen," ujarnya.
Tak hanya itu, perempuan yang akrab disapa Inung itu berharap dengan Festival ini masyarakat juga turut melestarikan ekosistem lingkungan air tawar dengan tidak menangkap ikan dengan cara obat. Pada kegiatan ini diadakan lomba tangkap ikan menggunakan alat tradisional. (fur)