KEBUMEN(kebumenekspres.com) - Bupati Kebumen Arif Sugiyanto meminta kepada guru atau kepala sekolah agar tidak takut jika menghadapi oknum yang mengaku-ngaku wartawan, apalagi para oknum tersebut untuk mencari-cari kesalahan yang ujung-ujungnya adalah dugaan pemerasan.
Hal itu disampaikan Bupati saat melakukan pertemuan dengan kepala sekolah SMP dan berkaca pada peristiwa yang dialami kepala sekolah SMP N 2 Pejagoan, dimana yang bersangkutan dituding telah melakukan penahanan kartu dan penyelewengan dana PIP oleh seorang yang mengaku wartawan.
"Jadi saya sampaikan kepada para guru dan kepala sekolah bekerjalah dengan baik dan tidak perlu takut dengan oknum yang ingin mencari kekisruhan dengan tujuan tertertentu. Sepanjang kita bekerja sesuai dengan tata aturan yang ada, tidak menyimpang tidak perlu takut," ujar Bupati di Pendopo Kabumian, Senin (11/9/2022).
Bupati pun siap melakukan pembelaan jika ada guru atau kepala sekolah yang diteror dengan pemberitaan negatif atau tidak sesuai dengan fakta. Namun, jika benar ada yang menyalahi aturan, misal korupsi dana pendidikan atau tindak pelanggaran hukum lain, pihaknya juga tak segan untuk memberikan sanksi keras.
"Kita bekerja pijakannya adalah aturan, kalau kita salah atau menyalahi aturan tentu tidak dibenarkan. Ini yang perlu diperhatikan bersama. Di sisi lain kontrol sosial juga penting untuk mengingatkan kita agar bisa bekerja lebih baik," ucap Bupati.
Pada rapat tersebut kepala sekolah SMPN 2 Pejagoan sempat menceritakan dirinya didatangi oleh sejumlah orang yang mengaku dirinya wartawan di kediamannya. Mereka ingin menanyakan soal penyaluran dana PIP yang disebut bermasalah. Kepala sekolah pun sudah menjelaskan duduk persoalannya dengan baik dan memberikan klarifikasi.
Bahkan pihaknya menegaskan, pihaknya tidak pernah melakukan penyelewengan dana PIP. Namun oknum wartawan tersebut menganggap apa yang disampaikan kepala sekolah terlalu berbelit-belit, sehingga oknum wartawan tersebut menawarkan dua pilihan kepada Kepala Sekolah.
Pertama isu penyaluran PIP tetap akan diberitakan, atau kedua menggantinya dengan profil sekolah yang positif, namun pihak sekolah harus menyediakan uang.
"Waktu itu dikasih penawaran dua, pertama soal PIP akan dimuat di medianya. Atau bisa tidak dimuat diganti dengan profil sekolah yang positif, namun saya diminta untuk menyiapkan dana," jelas kepala sekolah SMPN 2 Kebumen.
Pihak kepala sekolah pun menegaskan tidak mau dengan penawaran tersebut. Karena ia percaya tidak ada yang salah dalam penyaluran PIP di sekolahnya. Bahwa apa yang diberitakan oleh oknum wartawan tersebut dianggap tidak sesuai fakta.
"Saya tidak mau ngasih uang. Saya bilang silakan beritakan, tapi saya tegaskan berita yang dimuat tidak sesuai fakta," jelasnya.(fur