KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Massa yang tergabung dalam Aliansi Kebumen Membara (Menolak BBM Naik bersama Rakyat) Jumat (16//2022), menggelar unjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di gedung DPRD Kebumen
Pantauan koran ini, massa berkumpul di Gedung Haji Kebumen. Dari tempat itu, mereka bergerak menuju Gedung DPRD Kebumen. Sesampai di gedung dewan, massa kecewa karena tak ada anggota parlemen yang menemui. Akhirnya, peserta aksi unjuk rasa bergeser ke Pendopo Kabumian. Di tempat ini, peserta ditemui Bupati Kebumen, Arif Sugiyanto.
Bupati yang semula ada di belakang barisan para anggota Brimob berseragam lengkap, berjalan kedepan dan menunggu para pengunjuk rasa datang. Bupati lantas naik ke atas truk untuk menyampaikan pidatonya.
Di hadapan rakyatnya, Bupati berjanji akan menyampaikan tuntutan peserta aksi kepada pemerintah pusat. "Para peserta aksi semuanya, terimakasih sudah menyampaikan menyuarakan aspirasi ini dengan tertib ini merupakan salah satu ikhtiar kita, pemerintah daerah hanya mengikuti setiap kebijakan dari pemerintah pusat, insya allah aspirasi kita terima namun semuanya kembali lagi dari kebijakan pemerintah pusat," ujarnya.
Usai bertemu Bupati, massa yang tak puas lantas kembali bergerak ke Gedung DPRD Kebumen. Sayangnya, lagi-lagi tak ada anggota dewan yang datang menemui. Suasana pun memanas.
Massa merangsek ke dalam gedung. Aksi dorong pun tak terelakkan. Peserta aksi menuntut anggota dewan keluar menemui mereka dan menandatangani tuntutan mereka. Adapun tuntutan itu, menolak tegas kenaikan harga BBM bersubsidi sekaligus meminta pemerintah segera menurunkan kembali harga BBM bersubsidi ke harga semula dengan cara apapun.
Jika tuntutan tersebut tidak bisa dipenuhi, massa pendemo meminta pemerintah daerah bersama DPRD Kabupaten Kebumen berpihak kepada rakyat untuk menyampaikan seluruh tuntutan mereka kepada pemerintah pusat. "Kami minta kepada bapak-bapak yang katanya terhormat untuk keluar menemui kami para mahasiswa. Jangan menjadi cemen ayok keluar sudah sore pak," seru Rian Jafar Sodik, salah seorang korlap aksi dari PMII.
Dalam orasinya Rian menyampaikan kepada para anggota DPRD Kebumen untuk ikut merasakan penderitaan rakyat. Menurut mahasiswa sudah selayaknya para wakil rakyat yang duduk di Gedung DPRD mendengarkan aspirasi masyarakat.
Peserta aksi adalah gabungan dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), serta Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Kebumen. Massa akhirnya membubarkan diri pada pukul 16.30 WIB. "Di Kebumen tidak ada wakil rakyat, adanya wakil partai, seharusnya wakil rakyat itu mau menemui rakyatnya dan mendengarkan aspirasinya," ujar salah satu orator dari HMI Kebumen. (fur)