SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen mendapat apresiasi dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Ganjar-Yasin dinilai bisa dicontoh oleh kepala daerah di provinsi lain.
Hal itu diungkapkan Staf Khusus Kementerian Investasi/BKPM, M Pradana Indraputra di Ruang Rapat Lantai 2 Gedung Pemprov Jateng, Kamis (8/9). Pradana mengatakan, Ganjar-Yasin punya kepedulian tinggi terhadap investasi.
“Contoh luar biasa baik, tokoh sekaliber pak gubernur dan pak wagub untuk jadi contoh di provinsi lain dalam menyambut urgensi percepatan izin usaha atau investasi,” kata pria yang akrab disapa Dana.
Stafsus Kementerian Investasi itu menyatakan, tidak semua kepala daerah punya sikap yang sama seperti di Jawa Tengah terhadap investasi khususnya dalam hal perizinan usaha.
“Apalagi kalau kita bicara usaha, ini hal yang paling dasar. Kalau kita mudahkan akses perizinan maka akan semakin banyak pengusaha yang jadi pelaku usaha,” ujarnya.
Ganjar dan Gus Yasin yang hadir dalam kesempatan itu, kata Dana, juga menunjukkan rendah hatinya mereka berdua. Apalagi Jawa Tengah sebagai juara bertahan provinsi terbaik nasional terkait pelayanan investasi tahun 2021.
“Terimakasih sambutannya pak gub dan pak wagub. Semoga dari uji petik ini, Jawa Tengah bisa mempertahankan gelarnya,” katanya.
Gubernur Ganjar Pranowo usai acara menegaskan, juara bukan tujuan utama yang dituju. Menurutnya, Jawa Tengah tidak se baik provinsi lainnya dalam hal pelayanan investasi.
“Jawa Tengah sebenarnya tidak terlalu bagus, provinsi lain lebih bagus menurut saya. Kami banyak diskusi bagaimana investasi berjalan dengan baik,” ujarnya.
Ganjar menegaskan Jawa Tengah mengutamakan mudah, murah dan cepat serta berintegritas dalam pelayanan investasi. Prinsip itu, menurut Ganjar, yang membuat para investor yakin untuk berinvestasi di Jawa Tengah.
Selain itu, dorongan inovasi dari tiap OPD juga penting. Mantan anggota DPR itu menyebut, investasi bukan tentang Dinas PMPTSP Jateng saja. Tapi juga sinergi dari sektor lain.
“Kalau kita tidak dalam keragaman, kerampakan barisan, maka pasti tidak akan bisa se smooth yang diharapkan oleh calon investor,” tegasnya.
Selain itu, Ganjar juga mendorong Dinas PMPTSP Jateng selalu berkoordinasi dengan kabupaten kota. Khususnya daerah yang punya kawasan industri. Kemudian pada prosesnya, pengusaha diajak untuk tur investasi.
“Ini penting biar dia (investor) mendapatkan keyakinan kenyamanan dan betul-betul mereka confident untuk berinvestasi di Jawa Tengah, nah tugas kami memudahkan dan menjaga,” tandasnya.(rls/wil)