SEMARANG - Budaya Antikorupsi, Kemandirian UMKM, Program Pendidikan dan keberhasilan menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dijadikan acuan bagi Provinsi Sulawesi Barat untuk belajar ke Jawa Tengah. Hal itu disampaikan Pj Gubernur Sulbar, Akmal Malik di Kantor Pemprov Jateng, Senin (3/10).
Akmal datang bersama sejumlah kepala OPD di Pemprov Sulbar. Dalam pertemuan, Akmal mengatakan kegiatan ini penting dilakukan karena Sulbar merasa harus berguru pada Jawa Tengah.
“Sulbar itu kan baru berusia 18 tahun, berbagai kelemahan-kelemahan menjadi sebuah keniscayaan di sana. Untuk itu kami wajib belajar ke senior, kakak tertua yaitu Jawa Tengah,” katanya usai acara.
Di kesempatan tersebut, dilaksanakan penandatanganan kesepakatan bersama pembangunan dan pengembangan potensi daerah antar ke dua provinsi.
Akmal senang dalam kunjungan kerja ini bisa menerima banyak informasi dan pelajaran dari Jawa Tengah. Saat ini, menurut Akmal, Sulbar harus belajar banyak agar bisa lebih mandiri dan maju.
“Nah kami ingin belajar agar kami bisa masuk ke papan tengah lah tentang bagaimana menjaga integritas, budaya antikorupsi itu kami pelajari,” ujar Akmal.
Akmal juga tertarik mempelajari program pendidikan yang diterapkan di Jawa Tengah. Yakni SMK boarding school yang memberikan akses pendidikan kepada siswa miskin.
Di bidang kesehatan, Akmal melihat Jawa Tengah berhasil menurunkan AKI dan stunting. Sementara di Sulawesi Barat persentasinya masih tinggi.
“Tentu saja dalam persoalan UMKM. Bagaimana Jawa Tengah bisa mendorong UMKMnya menjadi punya showcase sendiri di banyak tempat, nah kami Sulbar ingin belajar itu,” tegasnya.
Kegiatan ini penting dilakukan, kata Akmal, karena Sulbar sebentar lagi akan dekat dengan Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Itu kenapa kami harus mempersiapkan diri. Banyak hal yang kami dapat dan kami terimakasih kepada pak Ganjar dan seluruh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Banyak hal yang kami dapat dalam dua hari ini, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi kami,” tandasnya.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyambut baik kedatangan Pj Gubernur Sulbar beserta jajarannya. Ganjar mengatakan, banyak potensi kerjasama yang bisa dilakukan dari dua provinsi.
“Kami merasa senang, terhormat, bisa bekerjasama dengan sulawesi barat dan akan kita tingkatkan nanti untuk dagang. Jadi apa komoditas di sana yang bagus terus kemudian di sini apa,” ujar Ganjar.
Salah satu yang potensial untuk dikembangkan, yakni coklat. Investasi dan kerjasama bisa dilakukan, karena Jateng punya pabrik coklat dan Sulbar punya Kakao yang melimpah.
“Ini contoh yang bisa kita lakukan. Tentu dugaan saya akan ada banyak sekali yang bisa kita lakukan nanti dan kita akan penjajakan terus,” tegasnya.(rls/wil)