KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Hingga kemarin, Kabupaten Kebumen masih dinyatakan aman dari ancaman penyakit ginjal akut yang banyak terjadi di sejumlah wilayah Indonesia. Namun demikian, para tenaga kesehatan di Kebumen bersikap siaga.
Jaringan serta Jejaring Puskesmas di Kebumen sepakat untuk menyetop obat cair. Ini berkaitan dengan anjuran dari Dinas Kesehatan Kebumen serta maraknya anak-anak yang terkena Gangguan Gagal Ginjal Akut. “Kami menyetop segala pemakaian obat cair. Hingga ada pengumuman resmi dari pemerintah,” ujar Kepala Puskesmas Karangsambung dr Jen Alif Latifah Helmy ditemui pada saat melakukan kunjungan rutin ke Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Wadasmalang, Kamis (20/10/2022)
Dokter Jenty, sapaan akrabnya, menambahkan pentingnya pole hidup sehat. Selain itu jika ada gangguan kesehatan segeralah periksa ke Puskesmas. Mengkonsumsi obat jelas berpengaruh terhadap ginjal. Untuk itu tidak boleh mengkonsumsi obat sembarangan tanpa rekomendasi dokter. “Kurangi minuman yang mengandung soda apalagi alkohol. Selain itu hindari makanan dan minuman yang mengandung bahan pengawet,” ucapnya
Sementara itu, Puskesmas Karangsambung melaksanakan kujungan rutin ke Pondok Pesantren Hidayatul Mubtadiin Wadasmalang. Ini dilakukan untuk pemeriksaan dan pengobatan rutin para Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) di Ponpes tersebut. Bukan itu saja dalam kesempatan itu Puskesmas juga memberikan bantuan makanan dan lainnya.
Bantuan yang diberikan tidak hanya makanan saja. Melainkan juga keperluan harian. Ini seperti sabun pasta gigi dan lainnya. Puskesmas juga pernah membantu semen untuk pondok tersebut. Hal ini lantaran Ponpes Hidayatul Mubtadiin Wadasmalang tidak pernah mengajukan proposal bantuan ke manapun.
Kepala Puskesmas Karangsambung dr Jen Alif Latifah Helmy menyampaikan kegiatan tersebut rutin bulanan dilakukan. Ini dalam program “Kumbu Iwak Kembung” yakni Kumpulan Bulanan Jiwa Puskesmas Karangsambung.
Adapun dananya sebagian besar dari sumbangan Pegawai Puskesmas. Memang diakuinya di Puskesmas, terdapat dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), namun hal itu tidak mencukupinya. “Sebagaian besar bantuan berasal dari sumbangan para pegawai Puskesmas Karangsambung,” tuturnya, yang akrab disapa dr Jenty itu, ).
Disampaikannya pengobatan terdapat dua pengobatan yang dilaksanakan. Yakni pengobatan sakit jiwanya dan pengobatan fisik. Ini Manakala ODGJ mengalami sakit fisik seperti gatal-gatal dan gangguan kesehatan lainnya. “Penyakit lain ya seperti gatal-gatal, pilek dan lainnya,” paparya.
Menurutnya, di Ponpes Hidayatul Mubtadiin Wadasmalang, para ODGJ dirawat dengan baik. Selain itu tempatnya juga sangat layak dan baik. Selain mendapatkan pengobatan, ODGJ juga mendapat bimbingan agama. Namun demikian, perhatian dari keluarga tentu menjadi hal yang sangat penting. “Sebab salah satu hal pentingnya adalah bagaimana pihak keluarga dapat menerima kondisi ODGJ itu sendiri,” terangnya. (mam)