KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kesan horor dan seram di bekas RSUD Kebumen di Kampung Bojong, Kelurahan Panjer, Kecamatan/Kabupaten Kebumen pelahan bakal sirna. Ini setelah Pemkab Kebumen bakal menjadikan tempat tersebut sebagai ruang kreatif bagi para pelaku ekonomi kreatif dan pelaku seni di Kabupaten Kebumen.
Bahkan bekas RSUD Kebumen itu sudah dipercantik dengan mural karya sejumlah seniman.
Gagasan yang diinisiasi Bappeda Kabupaten Kebumen itu diwujudkan menyelenggarakan event spesial di Tahun 2022 bertajuk Obah Kebumen (OKe). Dalam hal ini, Bappeda menggandeng Komite Ekonomi Kreatif Kebumen. Even ini digelar 20-23 Oktober 2022. Kegiatan ini dibuka oleh Bupati Kebumen yang diwakili oleh Kepala Bappeda Kebumen, Edi Rianto
Ketua Komite Ekonomi Kreatif Kebumen Sigit Tri Prabowo, menjelaskan Obah Kebumen merupakan pesta kreatif para pelaku ekonomi kreatif dan pelaku seni di Kabupaten Kebumen. "OKe dirancang dan dilaksanakan secara keroyokan oleh komunitas dan pelaku dengan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kebumen," terang Sigit, Kamis, kemarin
Menurutnya, OKe bertujuan memunculkan ruang bagi para insan kreatif untuk memamerkan kreasi dan inovasi mereka di hadapan publik. Selain itu juga untuk memberikan kesempatan untuk berjumpa dan berkolaborasi dengan para pelaku kreatif lainnya.
Kegiatan itu, sekaligus dalam rangka penyusunan kajian kebutuhan ruang publik sebagai ruang ekspresi bagi masyarakat dan atau komunitas, event ini juga sebagai bentuk kerjasama pemanfaatan aset daerah. "Selama OKe berlangsung, kita dapat menemui berbagai aksi, atraksi dan kreasi," kata Sigit.
Mulai dari pameran inovasi, pameran lukisan, karya instalasi, panggung musik, spot kuliner, screening film, panggung sastra, workshop dan diskusi. Sejumlah komunitas yang bergabung dalam kegiatan ini diantaranya Komite Ekonomi Kreatif, Dewan Kesenian Daerah, Kebumen Movies, Kedung Film. Lanjut Berkarya, Komunitas Penulis Kebumen, KolBrew, Kebumen Menggambar, Kebumen Menulis, Grafiti Kolektif, Komunitas Pecinta Kaligrafi.
Kemudian, Diskomvis kebumen, Perguruan Tinggi & Sekolah, serta para pelaku ekonomi kreatif atau seni budaya.
Sigit mengatakan perhelatan ini bersifat interaktif dan berbasis proses.Pengunjung mendapat kesempatan melakukan sesuatu juga dapat melihat bagaimana proses penciptaan suatu karya, misalnya melukis atau membuat karya instalasi.
Ia membeberkan alasan kegiatan tersebut di bekas RSUD yang selama ini dikenal angker. Menurut Sigit, pemilihan tempat yang tak lazim ini semata-mata karena pertimbangan tersedianya ruang dan lahan serta posisinya yang strategis dan mudah dijangkau.
Ke depan Sigit berharap, lokasi ini dapat menjadi ruang berbagai kegiatan komunitas kreatif sejauh mendapatkan izin dari Pemkab Kebumen selaku pemilik asset.
"Alasan lain adalah adanya keterlibatan masyarakat sekitar yang juga akan memetik manfaat," ujarnya.
"Event perdana ini pastilah banyak kekurangan, namun diharapkan akan menjadi awal kegiatan kreatif yang lebih tertata, berkualitas dan mampu menjadi event kebanggaan Kebumen," pungkasnya. Hadir dalam pembukaan Obah Kebumen, Kajari Kebumen, Drs Fajar Sukristyawan, dan OPD terkait. (fur/*)