KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Sejumlah warga mengeluhkan ruas jalan Gentan-Miritpetikusan. Ini setelah ruas jalan tersebut kondisinya tak sesuai harapan warga. Sejumlah lubang menghiasi jalur tersebut.
Salah satu warga, Galih menyampaikan, ruas jalan itu tak hanya buruk. Bahkan sudah sampai fase rawan terjadi kecelakaan. Padahal, dari informasi yang ia terima, jalur itu baru hitungan bulan diperbaiki
"Aneh, kalau ndak salah ini baru selesai pengaspalan kemarin belum lama mas. Tapi udah pada rusak, lubang disana sini. Aspalnya kasar gak halus, bahaya motor kalau lewat malam hari," ucap Galih.
Galih yang berprofesi guru itu, mengaku setiap hari harus melalui jalur tersebut. Karena itu, ia tahu betul kondisinya dari hari ke hari. Seingatnya, proyek pengaspalan baru selesai dikerjakan akhir bulan Agustus kemarin. "Masa baru dua bulan selesai dikerjakan jalan udah pada bolong-bolong begini," tegas Galih kesal.
Senada dengan Galih, Hariyadi warga Desa Miritpetikusan bahkan menuding perbaikan jalan itu tak profesional. Ia lantas mencontohkan,pihak penyedia jasa berusaha menambal jalan yang berlubang tapi menggunakan bahan cor beton. Alhasil, justru membahayakan pengendara karena tambal jalan
Hal tersebut menurut Hariyadi membuat kontur jalan justru tidak rata setelah diperbaiki. Alhasil, kenyamanan warga terganggu. "Awalnya seneng ada perbaikan jalan tapi melihat hasilnya begini malah jadi membahayakan pengguna jalan mas. Kasihan sekali jalan yang semula rata justru berubah menjadi bergelombang akibat penambalan parsial kaya gini," terang Hariyadi.
Dikatakannya, pengendara yang melintasi Jalan Gentan-Miritpetikusan harus ekstra hati-hati karena bila tidak, ban sepeda motor bisa masuk lubang dan terjatuh.
Menurutnya, harusnya pemerintah daerah memperhatikan kualitas pada setiap pembangunan yang dilakukan, termasuk pengaspalan pada ruas Jalan Gentan-Mirit Petikusan.
Menariknya lagi, ruas jalan tersebut tidak dilalui oleh kendaraan-kendaraan besar yang memiliki beban tonase berat. "Kan aneh, baru selesai pengaspalan sudah retak dan berlubang dibanyak tempat padahal gak ada truk atau bis yang lewat jalan ini. Kontraktore ora mikir spek kualitas aspal mas," tandasnya kesal.
Sesuai dengan yang tercantum pada papan pekerjaan Pemeliharaan Berkala Jalan Gentan-MiritPetikusan menelan anggaran Rp.1.235.127.000 dari anggaran APBD Kabupaten Kebumen (DAU). Dengan jangka waktu 100 hari kalender (16-5-2022 s/d 23-8-2022).
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Joni Hernawan melalui sambungan telpon menjelaskan kerusakan yang terjadi pada proyek pengaspalan tersebut masih menjadi tanggung jawab pihak penyedia jasa.
Menurut Joni setiap pekerjaan kontraktual meski sudah diserahterimakan ke dinas namun masih ada tanggung jawab kontraktor selama masa pemeliharaan, untuk mengembalikan kondisi jalan seperti pada saat serah terima pertama. "Waktunya biasanya sekitar 6 bulan, bisa juga lebih tinggal kontraknya seperti apa mas," jelasnya.
Meski demikian, Joni Hernawan berjanji akan segera turun ke lokasi. "Besok kami akan menerjunkan tim ke lokasi," tegasnya.(cah)