• Berita Terkini

    Selasa, 18 Oktober 2022

    Maulid Nabi, Siswa MTsN 5 Kebumen Beradu Kreatifitas

     


    KEBUMEN (kebumenekspres.com) - MTs Negeri 5 Kebumen tidak ingin melewatkan momentum Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW begitu saja. Peringatan maulid tahun ini warga sekolah menggelar dengan penuh kegembiraan karena diwarnai berbagai pentas kesenian.


    Salah satu kegiatan yang menyedot perhatian adalah lomba kreatifitas salawat hadroh menggunakan perkakas dapur. Para siswa terbagi menjadi beberapa kelompok unjuk kebolehan melantunkan pujian kepada nabi diiringi peralatan seadanya. Meski terkesan aneh nyatanya pertunjukan itu mampu mengasah kreatifitas serta memupuk kekompakan. 


    “Berbagai cara bisa dituangkan untuk mengekspresikan kecintaan kepada nabi. Termasuk yang dilakukan anak-anak pagi ini,” ujar Kepala MTs Negeri 5 Kebumen, Imam Pratomo, Selasa (18/10/2022).


    Imam menyampaikan, peringatan itu diharapkan menjadi embrio siswa untuk lebih mengenal ajaran nabi. Sehingga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pihaknya juga sengaja mengundang ustadz untuk memberikan tausiyah pada peringatan maulid Nabi Muhammad SAW. 


    “Kecintaan melalui salawat penting. Kemudian nilai vertikal dan horizontal mesti terus ditanamkan ke anak. Artinya hablumminallah dan hablumminannas seimbang," jelasnya.

    Sementara itu, Waka Humas MTs Negeri 5 Kebumen Fuad Hasyim menyampaikan, peringatan maulid nabi menjadi puncak rangkaian acara yang sudah digelar beberapa hari sebelumnya. Mulai latihan dasar kepemimpinan atau LDK, pemilihan ketua OSIS dan kegiatan kesenian lain.


    "Maraton pra kegiatan sudah sejak hari Kamis, berarti lima hari. Sekarang puncak peringatan. Minggu sampai Senin kemarin ada LDK," katanya.

    Pihaknya juga menggagas lomba kreasi tumpeng untuk setiap perwakilan kelas. Lomba itu digelar bukan tanpa alasan. Artinya para siswa diajak tidak sekedar merias tumpeng, tapi juga mendalami makna filosofi yang terkandung. 


    “Tumpeng kalau dijabarkan semua penuh arti. Bisa menjadi media pemersatu dan sarana atau simbol mendalami nilai makrifat," ungkap Fuad.

    Menurut Fuad, tumpeng dipadu dengan ayam ingkung mengandung makna mendalam. Setiap bahan yang dipilih, kemudian bentuk yang disajikan memiliki arti tersendiri. 

    “Begitu dahsyatnya ulama kita dulu dalam menyebarkan syiar-syiar islam. Lewat tumpeng masyarakat bisa mencerna dengan mudah apa itu Islam," ucapnya. (mam) 


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top