KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Pengurus Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia Kebumen dilantik. Acara Pelantikan dilaksanakan di Pendopo Objek Wisata Waduk Sempor. Pengurus dilantik oleh Ketua Pengurus JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tegah Ustadz Abidin SPd, Minggu (16/10/2022).
Kepengurusa JSIT Indonesia Kebumen yang dilantik kali ini, merupakan hasil Musyawarah Daerah (Musda) gabungan beberapa kabupaten. Ini dilaksanakan beberapa waktu lalu di Kabupaten Wonosobo. Dalam Musda tersebut Muhammad Aziz Muslim SPdI kembali dipilih secara aklamasi untuk memimpin JSIT Indonesia Kebumen.
Selain pelatikan, dalam momen tersebut juga dilaksanakan acara Family Gathering. Ini menjadi ajang silaturahmi antar Anggota JSIT Kebumen. Family Gathering juga diisi oleh Ustazd Abidin.
Ketua JSIT Indonesia Kebumen Muhammad Aziz Muslim SPdI menyampaikan JSIT merupakan wadah bagi Sekolah Islam Terpadu. Di Kebumen sendiri terdapat 10 banyak lembaga yang mendirikan Sekolah IT. Namun demikian yang baru bergabung hanya 10 lembaga saja. “Di Kebumen, terdapat 10 lembaga yang sudah bergabung dengan JSIT,” tuturnya.
Terdapat perbedaan, lanjutnya, antara Sekolah IT dan umum. Dimana di Sekolah IT terdapat kurikulum Standar Mutu Kekhasan Jaringan Sekolah Islam Terpadu. Kurikulum tersebut merupakan penerapan Ajaran Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.
“Artinya di Sekolah IT sendiri terdapat nilai tambah. Para siswa tetap menguasai materi pada umumnya, ditambah lagi dengan kurikulum Standar Mutu Kekhasan JSIT,” paparnya.
Muhammad Aziz Muslim selama kepemimpinannya kedepan pihaknya akan lebih mengenalkan Sekolah IT kepada masyarakat. Disampaikan pula selama ini Sekolah IT selalu melaksanakan keterpaduan antara Kurikulum Dinas Pendidikan dan Standar Mutu Kekhasan JSIT. Selain itu mendukung pula Kurikulum Merdeka.
Dijelaskanya, selama ini terdapat dua tujuan pendidikan yakni moralitas dan profesionalitas. Dua hal ini tidak dapat dipisahkan. Kalau hanya profesional maka outputnya adalah cakap dalam melaksakan pekerjaan atau profesinya. Namun demikian karakternya kurang. Karakter sendiri terbentuk karena kebiasaan.
“Untuk itulah dalam Sekolah IT dilaksanakan penerapan atau implementasi kurukulum yang bernafaskan Ajaran Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya. (mam)