KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Ekspresi kebahagiaan tak bisa ditutupi oleh pasangan Imam Nurdiansyah dengan Sulasih. Keduanya baru saja diberi kepercayaan menjadi orang tua angkat atas bayi perempuan yang belum lama ini ditemukan di depan teras rumah warga.
Sepasang suami istri tersebut merupakan warga Desa Wonosari, Kebumen. Prosesi serah terima bayi berlangsung di Ruang Peristi, Rumah Sakit dr Soedirman (RSDS) Kebumen, baru-baru ini.
Tak banyak kata yang keluar dari mulut pasangan suami istri tersebut. Apalagi ketika pertama kali berkesempatan menggendong bayi. Raut muka bahagia diselimuti perasaan haru terpancar karena mereka memang sekian lama belum memiliki momongan. "Setelah penantian panjang 10 tahun, sekarang diberi kepercayaan bisa mengasuh anak,” tuturnya.
Imam bersama istri merupakan satu diantara tujuh pasangan lain yang berkeinginan mengadopsi bayi tersebut. Imam yang berprofesi sebagai wartawan dan istrinya seorang guru, dipandang layak mendapatkan hak asuh anak. Semua itu usai dilakukan serangkaian asesmen atau penilaian oleh tim dari instansi lintas sektoral.
“Semoga ini jadi pintu pembuka kebahagiaan keluarga kami. Di rumah jadi tambah ramai dengan kehadiran dedek bayi," sambung Imam.
Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos P3A Kebumen Seha Rahayu menyampaikan, penyerahan bayi terlantar itu berdasar keputusan tim yang sudah tertuang dalam berita acara. Sebelumnya, kata Seha, tim yang terdiri dari Dinsos, Kejaksaan, Pengadilan, Kepolisian dan Bagian Hukum Setda telah melakukan sidang untuk mengerucutkan nama calon orang tua.
“Tim terpadu sudah melakukan sidang khusus dua kali. Secara administrasi dan penilaian lapangan diputuskan hak pengasuhan kepada saudara Imam," katanya.
Secara prosedural, lanjut Seha, terdapat syarat dan ketentuan bagi para calon orang tua asuh sebelum mengadopsi anak. Seperti dari segi usia pernikahan, penghasilan hingga rencana pengasuhan. Dari hal tersebut nantinya dijadikan dasar pertimbangan tim untuk memutuskan kepada siapa hak asuh anak diberikan. “Kelengkapan keluarga besar termasuk kami pertimbangkan. Kebetulan sosok suami istri ini sudah kami anggap layak," ungkapnya.
Seha menyebut, penyerahan adopsi anak terlantar tersebut merupakan kali pertama di tahun ini. Namun untuk adopsi reguler atau keadaaan tertentu sudah ada 16 anak. "Adopsi yang terlantar tahun 2022 baru pertama ini. Kalau adopsi biasa cukup banyak. Jadi reguler itu diberikan waktu enam bulan dulu nanti ada evaluasi," terang Seha.
Sementara itu, Dokter Spesialis Anak RSDS Kebumen Aris Sukandar menjelaskan, sejak pertama diterima dari Puskesmas Kebumen II kondisi bayi dalam keadaan hipotermia atau kedinginan. Meski begitu secara keseluruhan kondisi bayi dinyatakan sehat. Ini dilihat dari pantauan tumbuh kembang serta bobot bayi. “Suhu pas pertama masuk dibawah 36,5 derajat. Langsung kami taruh di inkubator. Untungnya bayi bisa bertahan," terang Aris.
Seperti diberitakan sebelumnya warga Desa Wonosari, Kebumen sempat digegerkan dengan penemuan bayi di teras rumah milik Singgih (36) sekitar pukul 22.30 WIB, Kamis (22/9) silam. Kala itu posisi bayi masih terbungkus kerudung tanpa mengenakan busana. Mendapati kejadian itu warga lantas melapor ke pihak desa untuk selanjutnya diteruskan ke petugas kepolisian. Diduga bayi baru lahir tersebut memang sengaja dibuang oleh orang tuanya. (mam)