KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo apresiasi terhadao kinerja para Kader Kesehatan terkait penanganan stunting. Mereka juga memiliki inovasi yang cukup dibanggakan yakni makanan pendamping ASI berbahan dasar daun kelor dan juga tepung ganyong.
Hal tersebut disampaikan saat kunjungan kerja Gubernur di Puskesmas Kebumen 2 Desa Jatisari Kecamatan Kebumen, Selasa (15/11/2022). Hadir dalam kesempatan tersebut Bupati Kebumen H Arif Sugiyanto SH dan juga Kepala Dinas Kesehatan Kebumen dr Iwan Danardono.
Gubernur Ganjar mengatakan para kader kesehatan merupakan ujung tombak dari penanganan stunting di Jawa Tengah. Mereka mengetahui detail, permasalahan yang ada di setiap wilayahnya serta memberikan edukasi kepada masyarakat dan juga ibu hamil.
Pihaknya juga sangat mengapresiasi kekompakan para Kader Kesehatan di Kebumen. Sehingga terciptalah makanan pendamping ASI dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada. Mereka dengan sigap, mengerti permasalahan yang ada di lapangan, dengan memberikan makanan pendamping ASI.
Bahkan ada, salah satu kader yang telah mengabdikan diri kepada masyarakat sejak 35 tahun yang lalu atau tepatnya tahun 1987. Sehingga, kader tersebut sudah hafal betul dan mengetahui persis apa yang saat ini dibutuhkan oleh masyarakat.
"Apresiasi saya sama Ibu Salamah yang sejak 1987 jadi kader kesehatan. Beliau tidak pernah putus dan mengerti persis. Sehingga pertanyaan pertanyaan itu dijawab dengan sangat cermat, refleknya jalan dengan baik,” tuturnya.
Penanganan dan pendampingan yang dilakukan Kader Kesehatan tersebut sangat membantu pemerintah dalam hal penanganan kesehatan di masyarakat. Terutama pengentasan kasus stunting.
Puskesmas juga memberikan pendampingan terhadap anak atau balita yang mengalami perlambatan dalam pertumbuhan. Puskesmas memberikan bersama para kader memberikan pendampingan selama 3 bulan, dan hasilnya nanti akan dievaluasi, sehingga kasus stunting di Kebumen bisa segera ditekan.
Kepala Dinas Kesehatan Kebumen dr Iwan Danardono saat ditemui mengatakan kini kasus stunting di Kabupaten Kebumen mencapai 10,3 persen. Dimana kasus tersebut mengalami penurunan dari tahun sebelumnya yakni 13 persen dari seluruh balita yang ada.
Harapannya, di akhir tahun ini kasus stunting bisa kembali turun di bawah angka 10 persen. Penurunan kasus stunting di Kebumen sudah sangat baik.
Dikatakan, untuk penanganan kasus stunting di Kebumen yakni dengan melakukan Intervensi spesifik dan juga intervensi sensitif. Intervensi spesifik seperti halnya memberikan makanan tambahan dan juga pemberian tambah darah.
"Intervensi sensitifnya seperti kurang air dan kurang jamban. Tetapi kalau disini kita yang spesifik seperti memberikan makanan tambahan dan pemberian tablet tambah darah,” ucapnya. (mam)