• Berita Terkini

    Jumat, 11 November 2022

    Halaqoh Fiqh Peradaban, Al Hasani Hadirkan PBNU


    KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Dalam rangka menciptakan kerukunan dan pemahaman bersama akan pentingnya bernegara, Warga NU diajak untuk tidak membeda-bedakan latar belakang agama maupun lainya. Ini lantaran dalam hidup berbangsa dan negara, semua masyarakat sama dan setara dengan warga yang lain.


    Hal tersebut disampaikan Ketua Lembaga Pengembangan Sumber Daya Manusia (LBM) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Mahbub Ma'afi. Ini saat menjadi narasumber pada Halaqoh Fiqh Peradaban di Ponpes Al Hasani Jatimulyo Alian. Halaqoh dilaksanaan dengan mengusung tema “Fiqh Siyasah dan Kewarganegaraan”,” Kamis (10/11/2022).


    Acara menghadirkan narasumber Ketua Tanfidziyah PCNU Kebumen KH Drs Moh Dawamuddin Masdar MAg. Sebagai Moderator yakni Dekan Fak Ekonomi dan Bisnis Islam IAINU Kebumen Mukhsinun SHI MEI.


    “Dalam hidup berbangsa dan bernegara, sudah tidak jamanya lagi membeda-bedakan agama. Dalam kontek ini sebenarnya semua setara,”  tutur Mahbub Ma'afi.

    Lebih jauh menurut Mahbub tema kegiatan ini memang sudah lama, namun masih relevan. Mengingat, terkadang perbedaan agama masih sering dipermasalahkan dan menjadi menyekat dalam kehidupan bernegara.


    “Dalam Khasanah fiqh itu ada muslim dan no muslim. Biasanya kalau yang bukan muslim dianggap tidak setara. Nah ini sudah tidak jamanya lagi. Mari jaga perdamaian dan jaga keutuhan bangsa,” paparnya.


    Sementara itu  Drs Moh Dawamuddin Masdar menjelaskan persuadaraan ada tiga jenis. Pertama yakni Ukhuwah Islamiah atau persaudaraan sesama muslim. Kedua Wathoniah atau persaudaraan sesama bangsa  dan terakhir Ukhuwah Syariah. “Khusus warga NU mari kita jaga persaudaraan dengan memahami tiga jenis tersebut,” paparnya.

    Disisi lain, Dawam juga berpesan kepada Warga NU Kebumen menjelang tahun politik, agar jangan sampai ada poltik identitas. Termasuk melarang jangan sampai menggunakan ayat dan hadis untuk kepentingan elektoral. Namun hanya diperbolehkan untuk kepentingan publik kemaslahatan umat.


    “Jangan sampai narasi-narasi agama dijadikan kampanye. Ini bisa jadi konflik antar ras dan suku agama. Gunakan ayat untuk perdamaian,” imbuhnya.

    Sementara itu, Pengasuh Ponpes Al Hasani Gus Fachruddin Ahmad Nawawi selaku tuan rumah menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselenggaranya kegiatan tersebut. Mudah-mudahan materi yang disampaikan dapat membekali peserta dalam hidup berbangsa dan bernegara.


    Turut hadir Rois Syuriah KH Afifuddin Chanif Al Hasani, Rektor UMNU Kebumen Dr, Imam Satibi, Pengasuh Pon Pes Al-Hasani Gus Azhary Muhammad Al-Hasani, Jajaran Forkopimcam Alian serta sejumlah ulama lainya.(mam)


    Berita Terbaru :


    Scroll to Top