KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Kelakuan 6 remaja yang masih duduk di bangku sekolah salah satu SMK ini sungguh tak patut dipuji. Alih-alih belajar, para pelajar itu malah melakukan perusakan sejumlah warung dan rumah di wilayah Kutowinangun.
Warga yang resah, kemudian melaporkannya ke Polsek Kutowinangun. Hingga kemudian, Polsek turun tangan dengan memanggil para pelaku Senin (14/11/2022)
Didampingi para orangtua, 6 remaja itu mengaku menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya di hadapan Kapolsek Kutowinangun AKP Krida Risanto, para korban yang dirugikan, serta orangtua.
Para remaja itu sebelumnya kedapatan melakukan perusakan warung milik Agus Prastowo (50), salah seorang warga di Desa Babadsari, Sabtu (12/11) sekitar pukul 23.00 WIB. Agus Prastowo yang saat kejadian baru beristirahat tentu saja kaget. "Genteng rumah saya pecah dan rusak. Papan pintu penutup warung juga dilempar oleh anak-anak ini. Kurang lebih sudah lima kali rumah saya menjadi sasaran pelemparan," ungkap Agus Prastowo saat di Polsek Kutowinangun.
Setelah melakukan pelemparan, para remaja itu bergegas pergi. Namun upaya melarikan diri itu gagal setelah salah seorang warga melihat aksi itu. Tiga dari enam remaja berhasil ditangkap oleh warga. Tak lama kemudian, regu patroli Polsek Kutowinangun melintas lalu ketiganya diamankan ke Mapolsek. Kepada polisi, para tersangka mengaku hanya iseng melakukan perusakan. Barang bukti batu seukuran kepalan tangan orang dewasa dijadikan barang bukti dalam penyelesaian kasus ini.
Perbuatan ini telah termasuk tidak pidana dan dapat dijerat dengan Tindak Pidana secara Bersama-sama Melakukan Kekerasan terhadap Barang. Namun demikian, Polisi memilih tidak mengambil upaya hukum dan mengedepankan jalur restoratif justice. "Para remaja itu sudah mengakui dan menyesali perbuatannya. Dan pihak yang dirugikan bersedia untuk memaafkan mereka dan setuju. Demi kebaikan masa depan para remaja itu, oleh Polsek sudah dilakukan pembinaan." jelas Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin melalui Kasubsi Penmas Aiptu S Catur Nugraha.
Agus Prastowo sendiri sudah memaafkan para pelaku. Ia menganggap ini hanya kenakalan remaja sehingga memilih memaafkan sehingga dapat diselesaikan dengan jalur damai atau kekeluargaan. "Mereka para pelaku seusia anak saya. Sudah saya maafkan. Tapi jangan mengulangi lagi," ungkap Agus Prastowo.
Diperoleh keterangan, para pelajar di salah satu SMK di Kecamatan Kutowinangun ini sudah kerap mengerjai warga dengan cara konvoi menggunakan sepeda motor, lalu mencari sasaran rumah warga. Mereka sering beraksi di Desa Ungaran, dan Desa Babadsari Kecamatan Kutowinangun.(win/cah)