KEBUMEN (kebumenekspres.com)- Sejak direvitalisasi pada tahun 2013 silam Pasar Tumenggungan Kebumen tampak terlihat megah. Namun diera gempuran toko online dan marketplace kini pasar kebanggan masyarakat kebumen sepi pengunjung. Selain itu, kondisinya kumuh dan banyak los dan kios kosong ditinggalkan pedagang.
Ini terlihat saat wartawan koran ini, melihat kondisi Pasar Tumenggungan Rabu (9/11/2022). Selain sepi, banyak dijumpai los dan kios kosong tak berpenghuni. Bahkan pintunya telah menjadi sarang laba-laba. Selain itu, kondisi ini diperparah dengan banyaknya sampah dan lokasi kumuh di antara los pedagang.
Wajah kecut pun terpancar dari para pedagang. Alih-alih sibuk melayani pembeli, mereka malah lebih banyak melamun sembari berharap ada pengunjung pasar membeli dagangan mereka. Disisi lain, sampah dan sisa dagangan busuk masih tercecer di antara los dan kios membuat bau tak sedap. Kondisi seperti ini tentu membuat tak nyaman para pedagang maupun pengunjung.
Salah satu pedagang los sayur di lantai satu Pasar Tumenggungan, Eli (27) mengatakan, kondisi pasar sepi terjadi sudah sejak lama. Bahkan sebelum pandemi covid-19. Seiring merebaknya covid, pasar kian sepi. Ia berharap kepada Pemkab Kebumen untuk bisa menata dan memperbaiki fasilitas pasar, serta mengajak masyarakat untuk mau berbelanja di pasar.
"Iya kondisi begini sepi sudah lama. Kami hanya ingin pedagang pasar ramai kembali seperti dulu. Harapan kami, pemerintah maau menata pasar kembali agar lebih menarik dan tertata rapi," kata warga Kelurahan Tamanwinangun Kebumen itu
Sementara itu, Subhan Hussen warga Desa Pejagoan, mengatakan Pasar Tumenggungan perlu adanya penataan yang serius baik dalam segi pedagang maupun soal kebersihan. "Kalau pasarnya bersih, pedagangnya tertata pengunjung tentu akan nyaman," katanya diamini Ahmad warga Adikarso usai mengunjungi Pasar Tumenggungan.
Terpisah, Kepala Disperindag UMKM Kebumen, Frans Haidar, kepada awak media pihaknya membenarkan kondisi Pasar Tumenggungan yang saat ini banyak kios dan los yang tidak ditempati atau ditinggalkan penghuninya.
Selain itu juga kondisi sepi, fasilitas yang usang dan kurang tertibnya penataan pedagang. Namun, pihaknya berjanji dalam waktu dekat akan menata dan mengupayakan perbaikan fasilitas pasar, terutama dalam hal penerangan. "Ada sekitar 20 persen kios yang kosong, dan sekitar 150 los bagian bawah yang tutup atau pedang tidak berjalan, Insyaallah, kita akan mulai menata pasar agar lebih baik, kita akan buat bagaimana caranya pasar ini ramai dan kembali lagi seperti fungsi pasar sebenarnya," katanya didampingi Kepala UPTD Pasar II, Mulyadi. (Fur)