KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Umumnya terapi dilakukan dengan pemijatan, batu giok dan lainnya. Namun kini terdapat terapi yang unik yakni menggunakan “Rokok”. Rokok yang dimaksud bukanlah rokok biasa. Melainkan rokok herbal.
Selain tembakau, beberapa rempah juga dimasukkan dalam rokok tersebut. Dengan demikian ada yang mengatakan jika itu bukanlah rokok melaikan jamu bakar. Secara umum merokok dapat merugikan kesehatan. Namun dengan Rokok herbal ini justru dipercaya menyehatkan.
Hal ini dilakukan oleh KH Riyanto dari Bejiruyung Sempor. Pihaknya telah berulang kali menangani pasien dengan cara terapi dengan rokok herbal. Bahkan baru-baru ini pihaknya berhasil melakukan terapi penyakit paru-paru menggunakan rokok herbal.
Kepada Ekspres, KH Riyanto menyampaikan, beberapa rempah dimasukkan dalam rokok. sehingga saat dihisap asap dapat menyembuhkan beragam penyakit. Bahkan dengan rokok tersebut pasien dapat melakukan gurah perut (mengeluarkan cairan dari perut).
“Selain dihisap, isi rokok juga dapat dimasukkan kedalam air. Kemudian setelah beberapa saat airnya diminum,” tuturnya, baru-baru ini.
Disampaikannya, ramuan herbal yang terdapat di dalam rokok akan membantu penyembuhan. Seperti ajaib dalam beberapa saat, reaksinya dapat langsung terasa oleh pasien. Tak heran jika banyak pasien yang kagum pada kemampuan rokok herbal ini. “Untuk penyakit asam lambung, paru-paru, jantung dan lainnya sangat tepat,” ungkapnya.
Salah satu pasien asal Kecamatan Kebumen Naryo (42) merupakan pihak yang merasakan langsung manfaat daru terapi rokok. Pihaknya mengalami masalah di paru-paru hingga harus opname di rumah sakit.
“Bukan itu saja, saya juga sebulan hanya menjadi “Kembang Amben” (hanya rebahan di kasur. Sulit bernafas, sering mual, kepala sakit dan lainnya,” jelasnya.
Beruntugnya, pihaknya bertemu dengan KH Riyanto dan menjalni terapi Rokok Herbal. Dalam waktu dua jam saja, nafasnya langsung terasa lumayan. Setelah itu mengalami mual dan muntah untuk mengeluarkan cairan yang ada di dalam perut.
“Semula saya hanya bisa rebahan di kasur selama sebulan. Dalam waktu dua hari, saya sudah dapat mengendarai sepeda motor,” ucapnya. (mam)