KLIRONG(kebumenekspres.com)-Dalam budidaya kelinci, bukan hanya kelincinya saja yang dapat dimanfaatkan. Namun urine atau air seni kelinci juga sangat baik dijadikan pupuk tanaman. Pupuk dari urine kelinci kaya akan manfaat untuk tanaman.
Dalam beternak kelinci, dibawah alas kandang ditaruh talang. Ini bermanfaat untuk mengalirkan air seni kelinci ketempat penampungan. Urine kelinci dapat langsung diaplikasikan ke tanaman atau difermentasi terlebih dahulu.
Fermentasi dilakukan dengan cara menambah EM4 dan molase. Setelah sepekan atau seminggu pupuk siap digunakan untuk diaplikasikan kepada tanaman.
Hal ini disampaikan oleh salah satu peternak kelinci Syarif Hidayat. Warga Dukuh Simo Desa Jogosimo Kecamatan Klirong tersebut telah lama menekuni ternak kelinci Pedaging jenis Newzealand.
Disampaikannya hasil penelitian Badan Penelitian Ternak (Balitnak) pada tahun 2005 mengemukakan urine kelinci memiliki kandungan unsur N, P, K yang paling tinggi. Ini bila dibandingkan dengan urine kuda, kerbau, sapi, domba, babi dan ayam.
Adapun kandungan N mencapai 2.72 persen, P mencapai 1.1 persen dan K mencapai 0.5 persen. Jika urine kelinci dipadukan dengan kotoran kelinci dan dijadikan pupuk maka pupuk ini akan mengandung 2.20 persen Nitrogen, 87 persen Fosfor, 2.30 persen Potassium, 36 persen Sulfur, 1.26 persen Kalsium dan 40 persen Magnesium.
“Dengan kandungan tersebut tentunya baik untuk tanaman. Bahkan dalam uji coba yang dilakukan, tanaman mangga dan jeruk yang dimilikinya selalu berbuah lebat,” tuturnya, Selasa (15/11/2022).
Dijelaskan pula, kotoran kelinci juga mengandung unsur antiseptik yang mampu melawan bakteri pembusuk pada tanaman. Berbagai kelebihan ini pula yang membuat pupuk dari kotoran kelinci dihargai tinggi di pasaran.
“Dari 10 ekor kelinci bisa diperoleh 2 liter urine per hari. Mengumpulkan urine dan kotoran kelinci tidaklah sulit, cukup dengan meletakkan wadah di bawah kandang, tetes demi tetes kencing kelinci dikumpulkan,” ungkapnya.
Hingga kini Syarip mempunyai banyak tampungan urine kelinci di kandangnya. Untuk 15 liter urie kelinci atau satu galon dijualnya dengan harga Rp 30 ribu.
Syarif mengatakan, beternak kelinci yang dilakoninya sebenarnya berawal dari hobi. Dimana hewan tersebut sebenarnya cukup lucu dan menggemaskan. Namun berawal dari hobi itulah, dirinya akhirnya mengetahui cara bagaimana perawatan kelinci agar bisa tumbuh dengan baik.
Kelinci bagi sebagian orang memiliki khasiat tersendiri, terutama untuk kesehatan. Untuk itu, banyak masyarakat yang mengkonsumsi daging kelinci untuk merasakan khasiatnya.
“Peminatnya rata rata ya mereka yang tahu khasiat kelinci. Dagingnya sendiri juga cukup mahal hampir setara dengan daging sapi,” ucapnya. (mam)