Oriflame merupakan produk dari perusahaan yang bergerak dibidang kecantikan melalui pemasaran langsung yang dimana kegiatan usahanya berfokus pada perancangan, proses pengembangan, manufaktur dan memasarkan produk secara global. Produk Oriflame ialah produk yang bergerak pada fungsi merawat kulit, sebagai kosmetik, pewangi, perawatan tubuh dan rambut hingga aksesoris.
Bahan yang digunakan pada produk Oriflame berasal dari bahan alami dari negara Swedia. Diantara kandungan yang terdapat di Oriflame ialah blueberry, horse chesnut, yarrow, bunga iris, kelapa, birch, cloudberry, apel dan bahan lainnya yang telah diuji cobakan perusahaan baik dari segi keamanan dan efektivitasnya dalam bidang kecantikan.
Produk Oriflame terus memiliki peningkatan seiring berjalannya waktu, karena perusahaan memiliki persepsi mengenai pengembangan produk berdasarkan perkembangan ilmu pengetahuan yang dimana hal tersebut menjadi landasan dalam meluncurkan produk terbaru dan dapat diterima diseluruh konsumen. Selain itu, produk Oriflame juga selalu menggunakan bahan alami yang bersumber langsung dari alam Swedia dengan pelestarian yang seimbang sehingga perusahaan Oriflame berani memastikan bahwa produknya berkualitas dan tidak merusak lingkungan sekitar.
Disamping keunggulan dari produk Oriflame ini, ia pun memiliki kelemahan terutama dalam segi hal penentuan harga yang dimana kebanyakan produk Oriflame menetapkan harga dengan cukup tinggi dibandingkan produk sejenis dari pesaing. Karena harga yang berbeda tersebut lah membuat konsumen harus berpikir lebih jauh untuk membeli produknya atau tidak. Selanjutnya, kelemahan dari produk Oriflame ini ialah pada pemasarannya, pemasaran yang diterapkan oleh Oriflame ialah pemasaran mandiri, yaitu hanya pihak terkait saja yang bisa menjual produk dari Oriflame. Karena keterbatasan penjualan ini, seringkali konsumen merasa dibingungkan dan pada akhirnya beralih pada produk sejenis dilain perusahaan.
Dikutip dari penelitian milik Graisya (2020) pada penelitian data penjualan produk Oriflame menyatakan bahwa dalam pemasaran produk Oriflame harus dibarengi dengan peningkatan promosi, kegiatan penjualan mandiri ini sebenarnya sudah cukup bagus direalisasikan akan tetapi jika penjual produk Oriflame kurang promosi maka akan sulit menarik minat konsumen.
Berdasarkan hal tersebut, Oriflame merupakan salah satu produk dari perusahaan di Swedia yang berfokus pada produk kecantikan dan menerapkan penjualan secara mandiri. Adapun saran yang penulis ingin sampaikan pada pihak Oriflame ialah agar lebih mengupdate cara pemasarannya agar tidak hanya pihak tertentu saja yang bisa menjual produk Oriflame. Dan juga agar pihak Oriflame lebih menyesuaikan harga dengan segmen pasar agar konsumen tidak beralih pada produk lainnya.
Anisa Yuli Andayani
Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa