KEBUMEN(kebumenekspres.com)-Sebagai upaya terciptanya suasana yang damai, guyup rukun dan meningkatkan rasa toleransi antar warga, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) membentuk Agen Moderasi Kerukunan Umat Beragama. Pembentukan ditandai dengan pengukuhuan dan Deklarasi Kerukunan Umat Beragama.
Kegiatan tersebut berlangsung di MTS Negeri 1 Kebumen. Kegiatan sekaligus launching Madrasah Metaverse dan pemberian Bea siswa kepada 920 pelajar dan deklarasi satuan pendidikan ramah anak Raudhatul Athfal, Jumat (9/12/2022).
Hadir secara langsung Staf Khusus Menteri Agama RI Wibowo Prasetyo, Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Tengah Drs H A Saifullah M Ag, Direktorat KSKK dan Bupati Kebumen yang diwakili oleh Plt Kepala Dinas Pendidikan Yanie Giat Setyawan SSos, serta Kepala Kantor Kementerian Agama Kebumen H Ibnu Asaduddin SAg MPd.
Kepala Kemenag Kebumen Ibnu Asaduddin menjelaskan, kegiatan ini sekaligus dalam rangka Peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke 77. Selain itu juga mendukung terwujudnya Kebumen Semarak, yakni Sejahtera, Mandiri, Berakhlak Bersama Rakyat.
Selain itu, Deklarasi tersebut juga merupakan bagian dari salah satu program prioritas Kementerian Agama dari tujuh lainya. Diantaranya, Penguatan Moderasi Beragama, Transformasi Digital, Revitalisasi Kantar Urusan Agama (KUA), Cyber Islamic University (Perguruan Tinggi Keagamaan), Kemandirian Pesantren, Religiosity Index dan Pencanangan Tahun Toleransi 2022.
“Kegiatan ini sangat penting sebagai upaya membangun kesadaran toleransi antar umat beragama. Sehingga masyarakat Kebumen hidup rukun, damai dan sejahtera. Termasuk untuk mengantisipasi terjadinya pertikaian dan konflik diantara umat beragama,” jelasnya.
Disisi lain pihaknya menilai, manfaat toleransi yang paling penting yakni menciptakan keharmonisan dan kedamaian. Dengan begitu tercipta kondusifitas pelaksanaan seluruh program-program pemerintah utamanya di Kebumen.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Agama RI Wibowo Prasetyo memyambut baik dan mengapresiasi Deklarasi tersebut. Pihaknya berharap ini bisa menjadi contoh daerah lain dalam mencipatakan kerukunan, tolerasi antar umat beragama.
“Kami tentu memberikan apresiasi yang setinggi tingginya. Semoga ini bisa menjadi contoh daerah lain dalam mencipatakan kerukunan, tolerasi antar umat beragama. Guyup Rukun tidak konflik aman dan damai,” paparnya.
Disisi lain, Wibowo juga menyebutkan soal kasus yang terjadi di Polsek Polsek Astana Anyar, Kota Bandung. Ini harus menjadi perhatian atau warning bersama bahwa masih ada kelompok kelompok yang menginginkan perpecahan antar umat beragama. Ini diharapkan jangan sampai terjadi, khususnya di Kebumen.
“Ini harus menjadi warning bahwa masih ada kelompok kelompok yang ingin memeecah belakan umat, dengan mengatasnamakan agama untuk kepentingannya. Ini harus kita perangi dan tidak boleh takut,” pesannya.
Untuk itu, pihaknya mendukung dan percaya dengan langkah langkap Polri dalam mengatasi kasus tersebut. Termasuk memberikan pengamanan kepada masyarakat. (mam).