KEBUMEN(kebumenekspres.com)- Selama ini, Desa Candimulyo Kecamatan Kebumen menjadi salah satu wilayah langganan banjir setiap musim hujan tiba. Celakanya, banjir tak hanya menyebabkan kerugian material. Kesehatan warga terdampak banjir pun terdampak.
Terkait dengan itu, warga juga harus memahami bagaimana menjaga kesehatan saat terjadi banjir. Dalam rangka itu pula Pemerintah Desa Candimulyo menggelar sosialisasi dan edukasi Kesehatan Anak Berbasis Lingkungan
Peserta yang terdiri dari kaum perempuan itupun antusias mengikuti kegiatan yang digelar di kantor kepala desa setempat, Rabu (7/12/2022). Hadir sebagai narasumber
dr Sylvi Febriza Rizkasari MKed ped SpA (spesialis anak).
Kepala Desa Candimulyo, Eful Arifin mengatakan wilayahnya merupakan langganan banjir. Ini juga menimbulkan kerentanan dari sisi kesehatan masyarakat. Khususnya bagi anak usia dini. Kegiatan kemarin menjadi bentuk upaya pencegahan
"Kegiatan ini rutin dilakukan setiap tahunnya mengingat wilayah kami adalah rawan banjir yang rentan terhadap penyakit, terlebih desa kami ada 617 KK dan sekitar 2400 jiwa," kata Eful disela-sela acara.
Selain memberikan pemahaman dan pembekalan pengetahuan gejala penyakit pada anak usia dini, kegiatan ini bertujuan membuat para peserta paham benar tentang pola hidup sehat. "Ketika masyarakat sudah paham gejala dan cara penanganan awal minimal ketika mendapati gejala penyakit mendapatan penanganan yang tepat," ujarnya.
Sementara itu, dr Sylvi Febriza Rizkasari MKed ped SpA yang kemarin juga bersama Direktur PKU Muhammadiyah Sruweng, dr Hasan Bayuni memaparkan bagaimana mengenali, menangani sekaligus mencegah timbulnya penyakit pada anak usia dini.
Hal yang bisa dilakukan yakni dengan menerapkan pola hidup sehat. Diantaranya seperti cuci tangan yang baik dan benar, etika batuk di tempat umum agar tidak menjadi sumber penularan penyakit hingga pencegahan stunting.
Sosialisasi menjadi penting, ditambahkan dr Sylvi, lantaran belum semua lapisan masyarakat memiliki pengetahuan yang memadai soal kesehatan dan penyakit. "Seperti di tempat praktek saya di Petanahan djuga di RS PKU Muhammadiyah Sruweng penyakit TBC masih banyak dijumpai. Pada umumnya masyarakat akan sedikit sulit membedakan gejala awal TBC pada anak," katanya
"Untuk mencegah hal ini maupun penyakit lain pada anak, masyarakat harus lebih memperhatikan kebersihan lingkungan, baik mulai dari sanitasi hingga olahan makanan yang diberikan kepada anak, hal ini juga bisa sebagai pencegahan terhadap kasus stunting maupun kasus lain seperti types yang juga rentan terhadap anak karena pola makan yang kurang baik ini yang harus diperhatikan," katanya.
Ia berharap dengan edukasi ini, masyarakat bisa lebih menjaga kesehatan dengan memperhatikan kebersihan lingkungan. Selain itu, ibu-ibu juga diajak untuk lebih bijak memilih bahan makanan yang baik untuk anak.(fur)